Home Kesehatan Ganjar Minta Kepala Daerah Waspada Covid Varian India

Ganjar Minta Kepala Daerah Waspada Covid Varian India

Semarang, Gatra.com- Seluruh kepala daerah se-Jateng diminta mewaspada dan siaga terhadap munculnya varian baru Covid-19 dari India, B.1617.2 mengingat penyebarannya begitu cepat.

Permintaan ini disampaikan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo saat melantik Bupati/Wakil Bupati Demak Estianah-Ali Maksun dan Bupati/Wakil Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (24/5).

Hal ini setelah varian baru Covid-19 dari India, B.1617.2 telah masuk ke Jateng, menyusul hasil tes whole genome sequencing (WGS) kepada 13 anak buah kapal (ABK) berkewargaan Filipina yang melakukan bongkar muat di Pelabuhan Cilacap terbukti terkonfirmasi Covid-19 tersebut.

“Saya minta semua bupati dan wali kota waspada dan hati-hati, karena varian baru Covid-19 dari India sudah muncul di Cilacap. Jangan sampai menyebar ke daerah lain,” kata Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar mengatakan, terus memantau para tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Cilacap yang juga terkonfirmasi positif Covid-19 dari India.

Semuanya nakes telah diperiksa dan dilakukan tes WGS di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, tapi belum tahu hasilnya.

“Kita belum tahu hasilnya, mudah-mudahan tidak. Tapi seandainya positif, maka ini bukti keganasan virus yang begitu cepatnya menyebar, dari sisi pasien dan nakes berhubungan bisa ketularan,” ujarnya.

Untuk mencegah penyebaran varian baru Covid-19 dari India, Ganjar menyarankan negara melakukan evaluasi dengan menghentikan sementara hubungan bisnis dengan negara yang punya varian baru virus tersebut.

“Kalau tidak bisa, maka standar operasional prosedur (SOP) harus benar-benar diperketat. Jika hal itu tidak bisa juga, maka Indonesia akan menghadapi resiko yang berbahaya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo menambahkan, 13 ABK berkewarganegaraan Philipina dipastikan mengidap varian baru Covid-19 asal India, B.1617.2.

Demikian juga 32 tenaga kesehatan di RSUD Cilacap yang merawat ABK tersebut juga terkonfirmasi positif virus tersebut.

“Mereka semua sudah diisolasi. Untuk para nakes, sedang dilakukan pemeriksaan WGS dan sedang menunggu hasilnya. Mungkin dalam satu atau dua hari sudah keluar,” ujarnya.

Selain itu, imbuh Yulianto, telah melakukan tracing kontak terhadap keluarga nakes itu. Untuk pelayanan rawatjalan di RSUD Cilacap sementara ditutup. “Kami lakukan sterilisasi tempat-tempat di RSUD Cilacap sebelum dibuka lagi untuk umum,” katanya.

179