Home Kesehatan Akademisi Pertanyakan Efektivitas Vaksin Covid di Gradika Semarang

Akademisi Pertanyakan Efektivitas Vaksin Covid di Gradika Semarang

Semarang, Gatra.com - Akademisi Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang mempertanyakan efektivitas vaksinasi terpusat Covid-19 Gedung Gradika Bhakti Praja, Semarang dalam menekan penyebaran virus Corona di Jawa Tengah (Jateng).

Menurut dosen FISIP Unwahas Semarang, Drs. Joko J. Prihatmoko MSi, kasus Covid-19 meledak di beberapa daerah Jateng, tapi vaksinasinya dipusatkan di Kota Semarang.

“Vaksinasi Covid-19 bagus tapi menimbulkan beberapa pertanyaan. Pertama, kasus Covid-19 meledak di daerah lain, seperti Kudus, tapi kegiatan vaksinasi di Kota Semarang,” katanya kepada Gatra.com di Semarang, Rabu (9/6).

Kedua, lanjut Joko, vaksinasi yang dipusatkan di Gradika Bhakti Praja kompleks kantor Gubernur Jateng di Semarang sampai Desember 2021 aneh, karena warga Jateng yang tinggal di 35 kabupaten/kota akan mengalami kesulitan akses.

Ketiga, dengan target vaksinasi Covid-19 dilakukan pada 1.000 orang per hari, sampai kapan akan selesai mengingat jumlah penduduk Jateng mencapai 34,55 juta.

“Keempat, standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan vaksinasi bagamaimana atau ada tidak, sebab warga disuruh datang begitu berkumpul pada Rabu (9/6) dibubarkan oleh gubernur sehabis gowes lagi. Itu seakan spontan tapi terkesan pencitraan,” ujar Joko.

Jadi, sambung Joko terkesan sangat kuat pelayanan tidak seberapa tapi minta perhatian dan permakluman yang luar biasa.

“Program vaksin-nya bagus, tapi penyelenggaraan yang tanpa SOP, tidak bermutu,” katanya.

Dia menambahkan vaksin Covid-19 bantuan pemerintah pusat dan dibiayai APBN, tapi pelaksanaanya kurang baik. “Lebih baik pelaksanaannya oleh pemerintah kabupaten/kota agar lebih terencana,” ujar Joko.

Seperti diketahui, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menggelar sentra vaksinasi Covid-19 Gradhika Bhakti Praja dimulai Selasa (8/6) dan akan berlangsung setiap hari hingga akhir Desember mendatang.

Target kegiatan vaksinasi tersebut sebanyak 1.000 orang per hari dengan prioritas kepada para lanjut usia (lansia) di atas 50 tahun.

1482