Medan, Gatra.com– Gubernur Sumatera Utara (Sumut) menegaskan bahwa Provinsi yang dipimpinya tidak akan melakukan lockdown. Untuk memutus peningkatan kasus covid 19 yang meroket setelah libur lebaran, Edy meminta semua pihak perketat Protokol Kesehatan (Prokes) dan tunduk pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Mantan ketua PSSI tersebut mengatakan bahwa penerapan PPKM yang ketat mampu menekan kasus Covid 19. hal itu terbukti dengan penurunan kapasitas tempat tidur yang berada dikisaran 35%. Untuk itu, Edy berharap masyarakat tunduk pada aturan pemerintah, karena perketat Prokes untuk kebaikan bersama. Selain itu, Edy juga berharap isu lockdown tidak dikembangkan di masyarakat. Karena pemerintah terus melakukan upaya pemulihan dari seluruh aspek yang terganggu akibat covid 19.

“Lockdown dari awal tidak kita bahas. Karena dampak covid besar, ekonomi yang berujung pada kasus sosial. Kita lihat kenyataannya, kalau Sumut mencapai 80% lockdown kita lakukan. Biaya Lockdown itu cukup besar dan sulit dilakukan,” terangnya, di Medan, Selasa (22/6).

Edy mengungkapkan bahwa efektifitas lockdown juga sangat mustahil. Karena Provinsi Sumut memiliki banyak jalur tikus yang menghubungkan antar kabupaten kota di Sut, termasuk keluar daerah Sumut. Edy mencontohkan, kawasan Tebing Tinggi apa bila dikunci, warga tetap saja dapat menembus daerah lain. Ada jalur dari gunung dan sejumlah jalur lain yang bisa dilalui warga.

“Jangan latah untuk melockdown Sumut. PPKM benar-benar kita lakukan dari desa hingga kabupaten. Namun yang paling penting adalah masyarakat harus terapkan Prokes, gunakan masker, jaga jarak, dan cuci tangan,” ujarnya.

Berdasarkan dari Satgas COVID-19 yang disampaikan Humas BNPB, kasus positif Corona di Sumut terus bertambah dalam sepekan. Terbaru, jumlah kumulatif Corona di Sumut mencapai 34.869 kasus. Jumlah tersebut meningkat lebih dari seribu kasus jika dihitung sejak 16 Juni 2021. Pada tanggal tersebut, jumlah kasus Corona di Sumut secara kumulatif berada di angka 33.762.