Jakarta, Gatra.com - Bank Indonesia mengaku tetap optimis terkait pertumbuhan kredit tahun ini yang diproyeksi mencapai kisaran 5-7 persen terlepas pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

“So far kita belum merevisi ya. Kita masih perkirakan untuk proyeksi kredit tahun ini 5-7 persen,” kata Asisten Gubernur, Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI) Juda Agung dalam diskusi media secara virtual, di Jakarta, Jumat (2/07).

Juda menilai penerapan PPKM Darurat sifatnya sementara dan belum mengganggu bisnis kredit perbankan.

Juda mengungkapkan bahwa saat ini pertumbuhan kredit dalam negeri telah berangsur mengalami perbaikan di tengah pandemi Covid-19.

"Secara agregat memang pertumbuhan kredit ini masih terkontraksi minus 1,28 persen secara yoy per Maret, namun beberapa segmen sudah membaik," ungkap Juda.

Segmen UMKM menjadi salah satu yang memberikan sinyal positif. Hal ini tak lepas dari perbaikan aktivitas bisnis UMKM.

"Lalu berdasarkan segmennya, segmen konsumsi sudah tumbuh 1,39 persen dan segmen UMKM tumbuh 1,7 persen," tambahnya.

Juda mengatakan, kredit kelompok bank Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan BUMN telah tumbuh positif. Sampai Mei 2021, pertumbuhan bank BPD tercatat berada di angka 6,17 persen. Selain itu, pertumbuhan bank BUMN mencapai 3,57 persen.

Sementara itu, kelompok bank yang masih negatif pertumbuhan kreditnya terjadi pada bank umum swasta nasional (BUSN) sebesar -5,08% serta bank kantor cabang asing (KCBA) yaitu -25,9%.