Home Info Pendidikan Pengamat Pendidikan: Kita Masih Lihat Pandemi Secara Hitam-Putih

Pengamat Pendidikan: Kita Masih Lihat Pandemi Secara Hitam-Putih

Jakarta, Gatra.com- Pengamat Pendidikan dan Ketua Yayasan Guru Belajar, Bukik Setiawan, memandang bahwa setiap elemen masyarakat di Indonesia selalu memandang pandemi Covid-19 ini melalui kacamata hitam-putih. “Kita semua, termasuk saya, pola pikirnya tuh sering kali ketika menghadapi pandemi, itu sering kali hitam putih, kompakan,” ujar Bukik dalam diskusi publik virtual bertajuk Harap-harap Cemas PTM Terbatas: Mencari Solusi Pembelajaran di Tengah Pandemi yang digelar Jumat, (2/7/2021).

“Jadi, kalau tutup, tutup semua. Kalau buka, buka semua. Jadi kesannya sekarang ada kebijakan PTM terbatas, itu kesannya selama ini 100% sekolah di Indonesia itu tutup semua. Padahal engga. Jadi ada sepanjang 2020 itu sekolah-sekolah yang tetep buka,” imbuh Bukik.

Seperti diketahui, untuk wilayah-wilayah yang tak tergolong rentan infeksi Covid-19, sekolah tatap muka boleh dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat. Menurut Bukik, perbedaan-perbedaan kebijakan di setiap wilayah seperti itu harus diterima. “Pandemi itu memaksa kita untuk berpikir adaptif bahwa ada keragaman, ada perbedaan kebijakan di antar-area, dan sayangnya ini masih sering kali miss, baik di level gurunya, level kepala sekolahnya, level dinas,” ujar Bukik.

“Nanti dinasnya tanya, ‘Yang sebelah buka atau engga?’ Jadi akhirnya tiru-tiruan, gitu lho. Padahal, kondisinya beda. Kondisinya beda nggak bisa niru. Harus ngikutin kondisi di daerah masing-masing,” ujar Bukik.

Dengan berlakunya PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021 di Pulau Jawa dan Bali, PTM terancam dibatalkan, terutama di zona-zona yang rawan infeksi Covid-19. Oleh karena itu, sekolah-sekolah di dua pulau tersebut dianjurkan untuk melaksanakan sekolah daring sesuai dengan salah satu aturan yang tertuang dalam kebijakan yang resmi berlaku esok hari ini.

443