Tegal, Gatra.com- Wali Kota Tegal, Jawa Tengah Dedy Yon Supriyono berkeliling menyisir sejumlah wilayah di Kota Bahari, pada hari ketiga pelaksanaan PPKM Darurat, Senin (5/7) malam. Sejumlah warga didapati masih berkerumun sehingga dibubarkan.

Dedy Yon berkeliling menaiki sepeda motor dua tak dengan didampingi sekretaris daerah (sekda), kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan personel Satpol PP. Orang nomor satu di Pemkot Tegal itu menyisir sejumlah lokasi di empat kecamatan.

Di lokasi-lokasi yang didatangi, Dedy Yon mendapati adanya warung makan, angkringan dan pedagang kaki lima (PKL) yang masih buka di atas pukul 20. 00 WIB. Bahkan di beberapa warung dan angkringan, sejumlah warga makan di tempat sembari nongkrong.

Dedy Yon pun langsung menghentikan sepeda motornya dan meminta agar pemilik warung, ?angkringan dan PKL yang masih buka untuk segera menutup usahanya. Warga yang berkerumun juga diminta untuk pulang.

Dedy Yon mengatakan, pihaknya sengaja berkeliling untuk memastikan masyarakat mematuhi PPKM Darurat. "Selama PPKM Darurat ini, ada batasan waktu bagi pedagang dan toko-toko. Jam 20.00 harus tutup. Jadi kita datangi tempat-tempat yang berpotensi ada kerumunan atau pelanggaran?. Harapannya masyarakat, khususnya para pedagang patuh," ujarnya.

Dedy Yon mengakui ada sejumlah pedagang yang masih tidak mematuhi ketentuan PPKM Darurat. Untuk itu, pihaknya mengambil tindakan tegas agar mereka menutup usahanya. "Kalau tidak mau ya kita paksa, ?sampai sekiranya pedagang tidak mau ya saya minta lampunya dimatikan. Kalau ada yang berkerumun kita bubarkan," tandasnya.

Dedy Yon meminta masyarakat untuk mentaati ketentuan PPKM Darurat yang diterapkan mulai 3 - 20 Juli. Hal ini ?untuk menekan penyebaran Covid-19 yang jumlah kasusnya terus meningkat. "Ini merupakan kepentingan bersama, bahwa hukum tertinggi adalah keselamatan masyarakat banyak," ujarnya.