Home Gaya Hidup Selama WFH, Abdi Praja Diperintah Beri Bantuan ke Isoman

Selama WFH, Abdi Praja Diperintah Beri Bantuan ke Isoman

Karanganyar, Gatra.com- Bupati Karanganyar Juliyatmono meminta seluruh abdi praja mendata warga isolasi mandiri di sekitar tempat tinggalnya. Lalu, mendukung kesembuhan mereka melalui aksi sosial. Upaya tersebut diyakini bisa dilakukan para ASN dan honorer selama pemberlakuan 75 persen work from home (WFH).

"Ini (PPKM darurat) kesempatan untuk membantu para tetangga yang sedang isolasi mandiri. Terlebih, banyak waktu karena 75 persen pegawai pemerintah WFH. Jika punya kemampuan finansial lebih, bantuan bisa fleksibel. Apapun bentuknya untuk membantu pemulihan," katanya kepada wartawan di Karanganyar, Selasa (6/7).

Imbauan tersebut disampaikan secara tertulis melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Karanganyar. Adapun pemberlakuan WFH 75 persen mulai 3-20 Juli, sebaiknya dimanfaatkan secara positif. Termasuk mengerjakan imbauan kesetiakawanan sosial. "Mulai hari ini seluruh PNS dan pegawai THL memberi laporan aktivitas lingkungan sekitar. Di RS-nya, siapa saja yang isoman. Bantu mereka," katanya.

Para ASN juga diimbau berbelanja kebutuhan pokok ke tetangga sekitar. Dengan catatan menerima layanan pesan bawa pulang atau take away. Menurutnya, kesetiakawanan sosial efektif mengatasi persoalan di luar jangkauan pemerintah. Ia mengakui kapasitas pemerintah dalam mengayomi warganya memang terbatas.

Selama berlaku PPKM darurat, ia meyakini penduduk Karanganyar mampu bertahan hidup. Dengan memanfaatkan sumber daya di wilayahnya yang mayoritas pedesaan, relatif mampu mencukupi kebutuhan makan dan minum. Sedangkan mereka yang berpencaharian di sektor UMKM, diminta lebih bersabar. Terutama penjual kuliner angkringan dan PKL di sepanjang ruas jalan protokol. Di ruas itu dilarang berjualan tiap sore. Sedangkan pada pagi hari, dilarang makan di tempat. "Protapnya memang begitu. Perlu ditertipkan agar menekan penyebaran penyakit. Ini butuh kearifan masing-masing. Kades dan ketua satgas," katanya.

Di masa pagebluk ini, masyarakat perlu lebih religius. Ia meyakini pasti ada jalan keluar. "Karena ada jam malam. Sebaiknya sebelum magrib pulang ke rumah. Bersama keluarga membaca kitab suci. Itu terapi menyembuhkan secara psikologis. Fisik akan mengikuti," katanya.

1696