Home Kesehatan Dekan FKUI: Pengobatan Pasien COVID-19 Terkadang Berlebihan

Dekan FKUI: Pengobatan Pasien COVID-19 Terkadang Berlebihan

Jakarta, Gatra.com - Dekan Fakultas Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Ari Fahrial Syam menilik pengobatan yang diberikan kepada pasien COVID-19 pada minggu pertama terkadang berlebih-lebihan. Hal ini disampaikan lewat sambutannya via Zoom dalam acara 10th D'RoSSI Open Lecture, yang bertajuk "Bersikap Tenang di Puncak Pandemi" pada Jumat. (16/7).

"Bisa saja ini karena memang oke sudah dapat informasi dari dokter, dapat lagi informasi dari temen yang lain, akhirnya macem-macem obat diberikan yang tadinya sebenernya ini udah pas obatnya tapi ditambahin lagi obat-obat macem-macem akhirnya jadi bisa memperburuk keadaan," ucapnya.

Ari mengatakan memang perlu tetap menjaga daya tahan tubuh lewat obat-obatan. Akan tetapi jika obat tersebut dikonsumsi secara berlebihan, maka nantinya akan menganggu lambung, napsu makan menurun, penyakit maagnya kambuh dan segala macam bisa terjadi.

"Belum lagi interaksi antar obat yang bisa saja memperburuk keadaan, misalnya seperti itu," sambungnya.

Di sisi lain, kata Ari, ada hal yang menjadi perhatian bagi masyarakat Tanah Air. Salah satunya yaitu mengenai saturasi oksigen. Banyak dari mereka memang telah memiliki oksimeter, akan tetapi mereka tidak mengetahui bagaimana cara menggunakannya dan melakukan penilaiannya.

Sementara terkait dengan D'RoSSI, Dekan FKUI mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan suatu forum di mana pihak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyediakan pakar-pakar untuk disesuaikan dengan topik yang ada dan memang topiknya sedang populer di tengah masyarakat. D'RoSSI ini juga telah berlangsung selama 10 kali dalam periode ini.


 

252