Home Hukum Polisi Masih Selidiki Tewasnya Camat Kota Waingapu

Polisi Masih Selidiki Tewasnya Camat Kota Waingapu

Sumba Timur, Gatra.com - Dionisius Ranjamuda, Camat Kota Waingapu, Sumba Timur, NTT meninggal akibat bunuh diri di rumah orang tuanya di Kelurahan Mauliru, Kecamatan Kambera Selasa (20/7). Informasi yang diperoleh di rumah duka, menyebutkan, Dionisius Randjamuda meninggal dunia diduga akibat bunuh diri.

Dionisius yang sering disapa Deny Kaborang ini meninggalkan dua anaknya. Sementara beberapa waktu lalu, istrinya lebih dahulu meninggal dunia.

“Iya, Camat Kota Waingapu Dionisius Ranjamuda meninggal diduga karena bunuh diri. Dia ditemukan gantung diri didalam kamar rumah orang tuanya RT 1/ RW 1 kelurahan Mauliru kecamatan kambera ,” kata Kapolres Sumba Timur AKBP Handrio Wicaksono.

AKBP Handrio menguraikan pada pagi hari Selasa 20 Juli pagi sekitar pukul 08.00 wita, korban dari Matawai berkunjung ke rumah orang tuanya di Kelurahan Mauliru. Setiba dirumah orang tuanya korban menyuruh saksi Klemens dan Lukas agar menutup semua pintu dan jendela rumah dengan alasan untuk istirahat . Setelah itu korban menyuruh kedua saksi pergi bermain di bengkel yang tidak jauh dari rumah panggung tempat korban gantung diri.

“Sesaat kemudian datang bapak kecilnya, Kornelis dari kebun. Saksi Lukas memberitahukan kepada Kornelis bahwa kalau buka pintu pelan-pelan karena bapak Camat (korban) ada tidur," jelas AKBP Handrio.

Saksi Kornelis lalu membuka pintu dan masuk kedalam rumah lanjut AKBP Handrio ternyata tidak melihat korban di tempat tidur. Kecuali hanya melihat sandal milik korban dan tikar yang tersimpan di ruangan tengah. Setelah itu saksi Kornelis memberitahukan kepada saksi Lukas untuk bersama mencari korban.

“Ketika memasuki di dalam kamar milik saksi Lukas keduanya mendapati korban yang sedang tergantung dekat dengan dinding kamar. Leher korban terdapat seutas tali nilon berwarna orange. Melihat kejadian tersebut kedua saksi berteriak sambil menangis," kata AKBP Handrio.

Dikatakan saksi Kornelis langsung keluar dari rumah memberitahukan kepada saudari kandung korban, Marieti Kaborang tentang kejadian tersebut. Setelah itu saksi Kornelis langsung mengambil parang dan memotong tali yang terikat pada leher korban.

"Korban kemudian diangkat dan disimpan di balai balai. Karena kondisi korban yang tidak bisa ditangani sehingga korban langsung dibawah ke Rumah Sakit Kristen Lindimara dengan menggunakan kendaraan pribadi milik keluarga korban. Tiba dirumah sakit dilakukan upaya pertolongan yang ditangani dr. Lisa. Namun nayawanya tidak berhasil diselamatkan," jelas AKBP Handrio.

Walau demikian lanjut AKBP Handrio pihaknya sudah mengolah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi. Antaranya Klemens Ngunju Ratu, Lukas Lunggihala dan Kornelis Kahar Jawarai.

“ Kami sudah mengolah TKP. Selain itu kami juga sudah memeriksa sejumlah saksi. Kami akan mendalami pemeriksaan untuk mengetahui persis kasus kematian korban ,” katanya.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga korban dan anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Mauliru kepada AKBP Handrio ditemukan surat didalam saku kemeja korban. "Isi surat itu korban meminta kepada pihak Kepolisian Sumba Timur agar jenazahnya jangan diautopsi. Karena apa yang dilakukan atas keinginan sendiri. Namun soal otopsi kami masih menunggu persetujuan keluarga. Masih tetap dipantau anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Mauliru," kata Handrio.

Informasi ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

 


 

 

 

 

491