Home Kesehatan Peningkatan Testing dan Angka Kematian Perlu menjadi Fokus

Peningkatan Testing dan Angka Kematian Perlu menjadi Fokus

Jakarta, Gatra.com- Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito, mengatakan ada beberapa hal yang perlu menjadi perbaikan bersama. Salah satunya adalah peningkatan testing yang perlu menjadi perhatian semua.

"Jumlah orang yang diperiksa yang mengalami penurunan selama 4 hari terakhir, perlu untuk segera dikejar untuk meningkat kembali. Karena semakin tinggi testing, semakin banyak kasus yang dapat terdeteksi dan ditangani sejak dini," ungkapnya, via Zoom dalam konferensi pers secara daring, yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB Indonesia dan Lawan Covid19 ID pada Kamis, (22/7).

Hal lainnya yang perlu menjadi fokus, kata Wiku, adalah angka kematian. Di mana, angka kematian ini cenderung mengalami peningkatan selama 7 hari terakhir dan patut dijadikan refleksi bersama. 

"Terlebih sudah 6 hari berturut-turut [angka] kematian kita [di Indonesia] mencapai angka lebih dari 1.000 setiap harinya. Ini tidak bisa ditoleransi lagi karena ini bukan sekedar angka, di dalamnya ada keluarga, kerabat, kolega dan orang-orang tercinta yang pergi meninggalkan kita," ujarnya.

"Kasus positif yang turun dan kesembuhan yang meningkat, harus diikuti dengan kematian yang turun pula," tambah Wiku. Selain itu, lanjutnya, zonasi resiko tingkat kabupaten/kota saat ini menunjukkan perkembangan ke arah yang kurang baik. Kini, kabupaten/kota dengan zona resiko tinggi menjadi yang terbanyak sepanjang pandemi virus corona yaitu sebanyak 180 kabupaten/kota.

Adapun Wiku menerangkan, zonasi ini didominasi oleh kabupaten/kota dari Provinsi Jawa Timur sebanyak 33 kabupaten/kota, Jawa Tengah 29 kabupaten/kota dan Jawa Barat 21 kabupaten/kota. Untuk itu perlu dipastikan sebelum dilakukan pembukaan bertahap, kita wajib bergotong-royong dalam meningkatkan testing dan menurunkan angka kematian.

"Perkembangan yang sudah baik seperti kasus positif, kasus aktif dan BOR [Bed Occupancy Ratio atau keterisian tempat tidur] harian yang menunjukkan penurunan serta kesembuhan yang meningkat, ini harus kita pertahankan. Dengan begitu, zonasi resiko wilayah-wilayah yang saat ini berada di zona merah dapat segera membaik dan berpindah ke zona oranye dan zona kuning," katanya.

75