Semarang, Gatra.com- Sejumlah mahasiswa dari Universitas PGRI Semarang (Upgris) menggelar aksi turun ke pasar tradisional bukan untuk demonstrasi, tapi mengkampanyekan protokol kesehatan Covid-19. Mereka melalui pengeras suara yang dibawa mengajak kepada para pedagang pasar Peterongan Semarang dan pembeli untuk mentaati protokol kesehatan (prokes) 5 M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunn, dan membatasi mobilitas.

Para mahasiswa yang mengenakan kaos hitam bertuliskan “Mahasiswa Jateng Peduli Covid-19” juga membagikan masker dan hand sanitizer, dan sembako. Presiden mahasiswa Upgris, Muhammad Rizqi Arfanda mengatakan, aksi turun ke pasar tradisional untuk membagikan masker, hand sanitizer, dan selebaran anjuran taat prokes.

“Kami sepakat dengan yang disampaikan Pak Ganjar (Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo) agar mahasiswa ikut terlibat langsung membantu penangan Covid-19, maka kami melakukan aksi turun ke pasar,” katanya di sela aksi di Pasar Peterongan Semarang, Jumat (29/7).

Koordinator lapangan aksi, Muhamad Anwar menambahkan, tujuan aksi adalah untuk membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Adapun alasan pemilihan tempat aksi di pasar tradisional Peterongan karena masih ditemukan kerumunan. Terlebih, di pasar tidak sedikit pedagang yang mengenakan masker yang sudah usang.

“Harapannya, masyarakat bisa lebih terbantu dan menaati protokol kesehatan. Kami membagikan 100 paket prokes, yang isinya ada masker, hand sanitizer, juga ada pamflet tentang 5 M dan 20 paket sembako,” kata Anwar.

Seorang pedagang Pasar Peterongan Sri Kushartati, 65, menyambut baik atas bantuan paket prokes dan sembako yang diberikan mahasiswa Upgris. “Semoga para pemuda bisa lebih sering membagikan bantuan kepada pedagang. Berharap Covid-19 bisa cepat selesai,” ujarnya.