Semarang, Gatra.com- Menjelang pelaksanaan PON XX di Papua pada Oktober 2021, kontingen Jawa Tengah berduka. Atlet andalan cabang olahraga wushu, Fayla Mahari Ningtyas meninggal dunia. Wakil Ketua KONI Jawa Tengah (Jateng) Sudarsono menuturkan, Fayla memiliki prestasi yang membanggakan.

“Kami merasa kehilangan dengan meninggalnya Fayla Maharani karena merupakan atlet muda andalan Wushu Jateng yang berpotensi meraih medali emas pada PON mendatang,” katanya dihubungi Gatra. com di Semarang, Sabtu (31/7).

Fayla Mahari Ningtyas, 18, warga Kampung Sewu Solo, meninggal saat menjani perawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo pada Kamis (29/7) sore. Jenazah atlet pemusatan daerah (Pelatda) Jateng PON XX/2021 Papua dari sasana PMS Kota Solot tersebut dimakamkan di Astono Dukuh Moro Kelurahan Kadoan Sukoharjo, Jumat (30/7).

Lebih lanjut Sudarsono menyatakan, Fayla adalah juara pada Kejuraan Nasional (Kerjurnas) di Pangkal Pinang 2019 sekaligus babak Pra PON XX 2021.

“Pada 2020 Fayla harus menjalani program pengobatan terkait dengan adanya semacam tumor di dada. Tapi awal 2021 dinyatakan sembuh bahkan 19-26 Juni 2021 sempat meraih medali dalam Sirkuit Nasional II Wushu Taolu Virtual,” ujarnya.

Sudarsono yang juga Ketua Harian Pengprov Wushu Indonesia Jataeng menambahkan, Fayla pada PON mendatang akan turun di nomor Nandao perorangan dan duet (duillian).

Dengan meninggallnya Fayla maka pada nomor nomor Nanquan + Nandao perorangan digantikan atlet kedua atas nama Sherly Felika dari sasana Purwa Aldaka Surakarta.

“Tapi untuk nomor duet (duillian) yang berpasangan dengan Yulia Widya tidak bisa tergantikan dengan meninggalnya Fayla,” katanya.

Seperti diketahui Fayla Mahari Ningtya pernah memperkuat Tim Wushu Indonesia pada World Wushu Championship 2019 di Shanghai meraih peringkat 4 di nomor Nandao. Selain itu juga menjadi atlet Pemusatan Latihan Nasional (Peltanas) Indonesia pada 2019 dan tahun 2020.