Home Kesehatan Akses Vaksinasi Kunci Pengendalian Pandemi

Akses Vaksinasi Kunci Pengendalian Pandemi

Jakarta, Gatra.com - Vaksinolog Dirga Rambe, M.Sc, Sp.PD menegaskan bahwa prioritas dalam menangani pandemi Covid-19 adalah memberikan akses vaksinasi kepada warga sebanyak mungkin. Bahwa yang terpenting dari vaksin adalah perluasan cakupannya, untuk meraih kekebalan kelompok.

“Tidak efektif bila satu orang mendapatkan sampai 5 kali suntikan vaksin, sementara orang-orang di sekitarnya tidak divaksin sama sekali,” papar Dokter Spesialis Penyakit Dalam dalam diskusi Media Center KPCPEN, Kamis (5/8)

Menurutnya, proses penularan hanya dapat dicegah apabila virus tidak mendapatkan inang baru. Hal tersebut juga akan menghambat proses mutasi virus.

Menurut dr. Dirga, 4 miliar dosis vaksin telah disuntikkan secara global. "Kita dapat melihat bahwa vaksin aman dan efektif," ujarnya.

Meskipun setelah divaksin kita tetap bisa terkena infeksi virus, vaksin menolong kita untuk terhindar dari risiko sakit berat bahkan kematian. Karena itu, harus vaksin selain disiplin prokes.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menambahkan bahwa warga masyarakat yang tidak memiliki NIK dapat melakukan vaksinasi di sentra vaksin yang dikelola bersama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. “Selain suntikan vaksin, di lokasi tersebut, mereka juga akan mendapatkan NIK,” ujarnya.

Berdasarkan data vaksinasi COVID-19 Nasional per tanggal 22 Juli 2021, saat ini total vaksinasi dosis pertama telah menjangkau 20.72 % dari populasi nasional. Sementara, penerima 2 dosis vaksin lengkap baru tercatat 8,11% dari target sasaran vaksinasi nasional.

Sasaran vaksinasi nasional adalah 208.265.720, sementara penerima suntikan vaksin, meliputi Tenaga Kesehatan, Lanjut Usia, Petugas Publik, Masyarakat Rentan dan Masyarakat Umum.

Pemerintah terus mengejar akselerasi agar target vaksinasi dapat selesai pada akhir tahun. “Pencatatan, pelaporan dan distribusi vaksin dilakukan oleh Dinas Kesehatan, TNI, dan Polri. Ketiga unsur ini bersinergi dengan pihak-pihak lain seperti pemerintah daerah, organisasi masyarakat, juga komunitas agar vaksin dapat menjangkau hingga pelosok daerah,” tambah dr. Nadia.

Saat ini masih beredar kekhawatiran di tengah masyarakat terkait vaksin. Misalnya bagi warga dengan riwayat penyakit jantung, Spesialis Jantung dan Pembuluh darah, dr. Vito Anggarino Damay, Sp.JP menegaskan bahwa asalkan kondisinya stabil, rutin mengonsumsi obat dan kontrol kesehatan, maka orang tersebut bisa melakukan vaksinasi.

“Bagi warga dengan riwayat penyakit tertentu, baik jantung, paru-paru, darah tinggi dan sebagainya, bisa minta evaluasi secara personal kepada dokter yang sering dikunjungi, untuk mendapatkan kepastian layak tidaknya divaksin,” paparnya.

43