Home Internasional Taliban Rebut Laskhar Gah Usai Mengklaim Kandahar, Amerika dan Inggris Panik

Taliban Rebut Laskhar Gah Usai Mengklaim Kandahar, Amerika dan Inggris Panik

Laskhar Gah, Gatra.com- Taliban merebut kota utama di Afghanistan selatan tak lama setelah mengklaim kendali atas Kandahar dan Herat, kota terbesar kedua dan ketiga di negara itu. Taliban telah merebut kota kunci Lashkar Gah di Afghanistan selatan, sehari setelah kelompok itu mengklaim kendali atas Kandahar dan Herat. Al Jazeera, 13/08.

Sementara itu, Amerika Serikat dan Inggris mengatakan mereka akan mengirim ribuan tentara untuk membantu mengevakuasi staf kedutaan mereka di negara yang dilanda perang itu.

Di Qatar, utusan internasional untuk negosiasi Afghanistan telah menyerukan proses perdamaian yang dipercepat sebagai “masalah yang sangat mendesak” dan untuk segera menghentikan serangan terhadap kota-kota.

Penduduk di kota Kandahar telah mengkonfirmasi kepada Al Jazeera bahwa kota terbesar kedua di Afghanistan telah jatuh ke tangan Taliban. Ibukota provinsi ke-12 yang telah dikuasai kelompok bersenjata dalam seminggu.

Pada Jumat pagi, warga mengatakan bendera hitam-putih kelompok bersenjata itu digantung di kompleks gubernur provinsi.

Taliban juga telah merebut kota kunci di selatan, Lashkar Gah, ibukota provinsi Helmand Afghanistan, provinsi terbesar di negara itu berdasarkan wilayah, dua pejabat telah mengkonfirmasi. Pejabat militer dan pemerintah telah dievakuasi setelah mencapai kesepakatan dengan kelompok itu, kata sumber keamanan.

Gerak maju Taliban membuat panik Amerika Serikat dan Inggris. Kedua negara telah memerintahkan pengerahan ribuan tentara ke Afghanistan untuk mengevakuasi warga negara mereka.

Pentagon mengatakan akan mengirim sekitar 3.000 tentara tambahan dalam waktu 48 jam untuk membantu mengevakuasi staf kedutaan. Departemen Luar Negeri mengatakan juga akan meningkatkan tempo penerbangan Visa Imigrasi Khusus untuk warga Afghanistan yang membantu upaya AS di negara itu. Inggris mengatakan akan mengerahkan sekitar 600 tentara untuk membantu warga negaranya dan penerjemah lokal keluar Afghanistan.

Dewan Keamanan PBB sedang membahas rancangan pernyataan yang akan mengutuk serangan Taliban di kota-kota besar dan kecil yang menyebabkan korban sipil yang tinggi dan mengancam sanksi atas pelanggaran dan tindakan yang membahayakan perdamaian dan stabilitas Afghanistan, kata para diplomat.

Pernyataan resmi, yang disusun oleh Estonia dan Norwegia dan dilihat oleh kantor berita Reuters, harus disetujui secara konsensus oleh 15 anggota badan tersebut.

Teks tersebut juga “dengan tegas menegaskan bahwa Imarah Islam Afghanistan tidak diakui di PBB dan menyatakan bahwa ia tidak dan tidak akan mendukung pembentukan pemerintah mana pun di Afghanistan yang dipaksakan melalui kekuatan militer atau pemulihan Imarah Islam Afghanistan”.

272