Home Kesehatan Waspada, Penyintas Covid-19 Bisa Pikun Usai Karantina atau Isolasi Mandiri

Waspada, Penyintas Covid-19 Bisa Pikun Usai Karantina atau Isolasi Mandiri

Banyumas, Gatra.com– Psikolog menemukan sejumlah penyintas Covid-19 menjadi pikun usai dirawat karantina atau menjalani isolasi mandiri. Psikolog Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, Rini Indriati, SPsi Psi mengaku banyak menemukan kasus klien penyintas Covid banyak yang sering blank dan pelupa. "Banyak saya ketemu klien yang pelupa, atau tiba tiba blank, pasca jalani isolasi mandiri atau karantina. Usianya variatif, tidak mengenal jenis kelamin, laki laki ada, perempuan ada," katanya, Rabu (25/8).

Menurutnya, kondisi mental orang yang menjalani isolasi berbeda antara satu orang dengan lainnya. Karenanya, perlu adanya pendampingan sejak sebelum, saat karantina, dan juga pascaisolasi. Cara paling mudah menghindarkan dari rasa sepi adalah komunikasi. Berani menegur, serta penting sekali adalah berpikir positif. "Selalu ajak komunikasi. Kalau sudah keluar berani keluar rumah dan tegur, harus berani menegur siapapun, mulai menegur, menyapa jangan menunggu orang lain menegur," ucap Rini.

Rini mengungkapkan, rasa sepi tersebut yang memengaruhi kinerja otak, dan akhirnya berpikir negatif. Dengan adanya hal seperti tersebut perlu juga ada pendampingan pascakarantina. "Perlu ada psiko edukasi bagi mereka mereka ini. Perlu pula ditekankan agar tidak merasa sendiri, dan menyalahkan siapapun saat terdampak dan terpapar covid 19 ini," ujarnya.

Salah satu penyintas Covid-19 di Banjarnegara, Allam mengaku mengalami perbedaan sebelum terpapar Covid dan sesudahnya. Ada beberapa kata yang hilang saat berkomunikasi. "Rasanya kaya ada yang lupa beberapa kata. Kadang juga terbalik-balik susunan katanya. Pernah saya mau ngomong saya pulang kerja jam lima, kalimat yang keluar saya pulang lima jam. Setelah sekian detik baru saya sadar saya salah ucap. Jadi gak sinkron yang dipikirkan dan diucapkan," kata Allam.

Ia mengaku melakukan konsultasi kepada psikolog, untuk mengetahui persoalannya. Setelah berkonsultasi dirinya mengaku mendapat beberapa cara agar bisa memulihkannya. Di antaranya belajar untuk berkonsentrasi.

1356