Kabul, Gatra.com - Taliban mengkonfirmasi pada hari Rabu bahwa Pemimpin Tertinggi yang ditunjuk adalah Hibatullah Akhundzada dan akan menjadi otoritas tertinggi di negara itu dan seorang presiden atau perdana menteri, akan menjalankan pemerintahan negara di bawah otoritasnya. 

Seperti dilaporkan dari outlet berita Afghanistan, ToloNews, dikutip Al-araiya, Rabu (1/9), Taliban mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan diskusi tentang pembentukan pemerintahan baru dan akan segera membuat pengumuman.

“Konsultasi hampir selesai tentang pemerintahan baru, dan diskusi yang diperlukan juga telah dibicarakan mengenai kabinet. Pemerintah Islam yang akan kami umumkan akan menjadi ... model bagi rakyat,” kata anggota komisi budaya Taliban, Anamullah Samangani.

Dia menambahkan bahwa tidak ada keraguan tentang kehadiran Panglima Umat (Akhundzada) di pemerintahan. 
“Dia akan menjadi pemimpin pemerintahan dan seharusnya tidak ada pertanyaan tentang ini,” ujarnya.

Model pemerintahan Taliban tampaknya mengikuti Iran dengan menempatkan pemimpin tertinggi.

Sementara Iran memiliki presiden dan kabinet, pemimpin tertinggi adalah otoritas agama yang memegang jabatan tertinggi di negara, itu dengan kekuasaan untuk mendikte kebijakan, mengesampingkan undang-undang dan mengesampingkan presiden. Dia memiliki keputusan akhir dalam semua masalah negara.

Analis politik Afghanistan dikutip oleh ToloNews mengatakan, nama sistem baru seharusnya bukan republik atau emirat. Ini harus menjadi sesuatu seperti pemerintahan Islam. 

“Hibatullah harus berada di puncak pemerintahan, dan dia tidak akan menjadi presiden. Dia akan menjadi pemimpin Afghanistan. Di bawahnya akan ada perdana menteri atau presiden yang akan bekerja di bawah pengawasannya,” katanya.