Home Internasional Konflik Pemimpin Taliban, Wakil PM Tidak Senang Susunan Pemerintah Baru

Konflik Pemimpin Taliban, Wakil PM Tidak Senang Susunan Pemerintah Baru

Kabul, Gatra.com – Sebulan pasca Taliban menguasai Afghanistan, terjadi konflik besar yang melibatkan wakil perdana menteri dengan sejumlah pemimpin Taliban lain mengenai bentuk struktur pemerintahan baru. 

Informasi itu diungkapkan Kantor berita BBC melaporkan pada Selasa mengutip pernyataan pejabat senior kelompok itu.

"Argumen antara salah satu pendiri kelompok [Wakil Perdana Menteri Mullah Abdul Ghani] Baradar dan seorang anggota kabinet terjadi di istana presiden," kata sumber itu kepada BBC, dikutip Al-arabiya, Rabu (15/9).

Ada desas-desus yang tersebar luas tentang kesehatan para pemimpin tinggi Taliban dan kemungkinan terjadi perselisihan internal dalam kelompok itu, setelah Baradar menghilang dari publik pasca penampilan terakhirnya pada awal September lalu.

Isu itu terkait pula seputar kesehatan dan keberadaan Pemimpin Tertinggi Haibatullah Akhundzada, yang telah menjalankan misinya untuk menjauh dari mata publik selama bertahun-tahun. Beberapa laporan mengatakan bahwa dia meninggal karena virus corona tahun lalu.

Taliban diketahui menguasai Afghanistan pada 15 Agustus, dan di bulan itu mengumumkan kabinet sementara yang terdiri dari tokoh-tokoh kelompok senior.

"Baradar dan Khalil ur-Rahman Haqqani - menteri pengungsi dan tokoh terkemuka dalam jaringan militan Haqqani - telah bersuara dengan kalimat keras, ketika pengikut mereka saling bertengkar di dekat mereka," kata seorang sumber kepada BBC.

Sumber BBC mengatakan Baradar tidak senang dengan struktur pemerintah dan konflik mengenai siapa yang harus mengklaim penghargaan atas kemenangan kelompok itu di Afghanistan.

Baradar percaya diplomat, seperti dirinya, harus mendapatkan bagian terbesar dari pujian; sementara kelompok Haqqani – kelompok paramiliter yang dijalankan oleh salah satu tokoh Taliban paling senior dan yang pemimpinnya adalah menteri dalam negeri saat ini – percaya bahwa para pejuang yang berperan lebih banyak.

Sumber-sumber Taliban mengatakan kepada BBC Baradar bahwa telah meninggalkan Kabul dan melakukan perjalanan ke kota Kandahar setelah konflik tersebut.

563