Home Internasional Rusia: Tidak Ada Negara yang Terburu-buru Akui Pemerintahan Taliban

Rusia: Tidak Ada Negara yang Terburu-buru Akui Pemerintahan Taliban

Moskwa, Gatra.com - Menteri Luar Negeri Federasi Rusia, Sergey Lavrov menuturkan bahwa tidak ada negara yang akan terburu-buru memberikan pengakuan resminya terhadap otoritas Taliban.

"Taliban belum diakui oleh negara mana pun. Semua orang berbicara tentang perlunya melakukan kontak dengan mereka, tentang masalah-masalah terkini, terutama, tentang masalah keamanan, penghormatan terhadap hak-hak warga negara, dan memastikan fungsi normal misi diplomatik. . Tapi tidak ada yang terburu-buru dengan pengakuan resmi," ujar Lavrov dilansir dari RIA Novosti, Rabu (15/09).

Lavrov mengatakan bahwa Taliban telah menyatakan keseriusannya dalam perang melawan terorisme, perdagangan narkoba, dan juga meyakinkan semua pihak bahwa tidak akan ada ancaman terhadap negara-negara tetangga yang dari wilayah Afghanistan. 

Selain itu Taliban juga berjanji untuk memastikan membentuk pemerintahan inklusif yang merangkul seluruh kalangan masyarakat Afghanistan.

"Kami, seperti sebagian besar negara di dunia, menyambut baik pendekatan ini dan sekarang masih mengamati bagaimana hal itu akan diterapkan. Tentu saja, saat ini masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan," ujarnya.

"Pada tahap ini kami masih menjaga komunikasi dengan mereka terkait isu-isu terkini, terutama pada isu-isu yang berhubungan dengan jaminan keamanan bagi tetangga Asia Tengah kami. Kami tidak memaksakan syarat apa pun kepada Taliban. Mereka sendiri yang menyatakan komitmen mereka, " ujar Lavrov.

Menteri Luar Negeri Rusia menyebut tentang kehadiran Afghanistan dalam KTT Shanghai Cooperation Organisation (SCO) mendatang. Lavrov menjelaskan bahwa sebelumnya mantan Presiden Ashraf Ghani telah mendapatkan undangan untuk hadir di acara pertemuan tersebut. Kendati Ashraf Gani telah lengser, pembicaraan terkait Afghanistan di forum tersebut tetap akan dilanjutkan.

"Afghanistan merupakan pengamat di Organisasi Kerja sama Shanghai, pengamat selalu diundang ke KTT SCO, tak berbeda dengan sebelumnya," ujarnya.

537