Home Ekonomi Kisruh Proyek 'Malioboro' Rp9 Miliar, PKL di Kota Tegal Terpecah

Kisruh Proyek 'Malioboro' Rp9 Miliar, PKL di Kota Tegal Terpecah

Tegal, Gatra.com - Para pedagang kaki lima (PKL) dan lesehan di kawasan Jalan Ahmad Yani, Kota Tegal, Jawa Tengah terpecah terkait rencana proyek revitalisasi kawasan pusat ekonomi tersebut. Sebagian pedagang menolak, sebagian lainnya disebut sudah setuju.

Salah satu pedagang di Jalan Ahmad Yani, Theocracy mengatakan, Paleska Jaya yang menaungi PKL dan lesehan di Jalan Ahmad Yani sudah setuju dengan rencana revitalisasi setelah mengikuti rapat dengan Pemkot Tegal, Selasa (21/9).

"Intinya Paleska Jaya melalui ketuanya setuju revitalisasi. Kalau dari Paleska tidak ada persoalan, sudah clear. Kalau saya kemarin tidak ikut rapatnya dan secara pribadi tetap menolak revitalisasi," kata Theo, Rabu (22/9).

Menurut Theo yang menjabat sekretaris di Paleska Jaya, secara organisasi, Paleska Jaya sudah mundur dari upaya menolak proyek revitalisasi Jalan Ahmad Yani. Namun sebagian pedagang tetap menolak proyek tersebut.

Rencananya, penolakan akan kembali disuarakan para pedagang lewat aksi turun ke jalan Kamis (23/9) bersama paguyuban pedagang lain dan mahasiswa.

"Kalau saya dan anggota di bawah tetap menolak. Besok berjuang dengan teman-teman lain, tanpa nama Paleska. Yang kami perjuangkan adalah bagaimana pedagang tetap bisa berjualan di Ahmad Yani tanpa food truck. Kami tetap menolak revitalisasi karena itu kan satu paket, revitalisasi dan food truck," tandasnya.

Menurut Theo, penolakan tetap akan dilakukan karena Pemkot Tegal belum memberikan kejelasan terkait keinginan pedagang tersebut. Pemkot hanya menyediakan tempat relokasi pedagang selama proyek dikerjakan dan menjanjikan pedagang masih bisa berjualan di Jalan Ahmad Yani setelah dilakukan revitalisasi. 
"Putusannya masih ngambang yang masalah food truck," ujarnya.

Theo menyebut, jumlah pedagang yang biasa berjualan di Jalan Ahmad Yani berjumlah sekitar 100 orang. Dari jumlah itu, ada 48 orang yang bergabung di Paleska Jaya. 
"Pedagang yang tidak terwakili Paleska tetap akan berjualan di Ahmad Yani," kata dia.

Plt Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Tegal Herviyanto Gunarso mengatakan PKL Jalan Ahmad Yani sudah sepakat untuk direlokasi selama pengerjaan proyek revitalisasi. Tempat relokasi disepakati yakni di Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan Setia Budi.

“Ada 48 PKL yang tergabung dalam Paleksa Jaya yang akan direlokasi mulai Minggu malam (26/9). Dengan rincian 31 PKL menempati Jalan HOS Cokroaminoto dan 17 PKL di Jalan Setia Budi,” ungkap Hervy usai sosialiasi bersama OPD terkait dengan Paleksa Jaya di Ruang Rapat Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Selasa (21/9).

Diberitakan, Pemkot Tegal akan merevitalisasi kawasan Jalan Ahmad Yani dengan anggaran mencapai Rp9 miliar. Salah satu kawasan ekonomi di pusat kota itu akan disulap menjadi seperti Jalan Malioboro di Yogyakarta.

Berdasarkan foto dan video desain yang sudah beredar, kawasan Jalan Ahmad Yani akan ditata menjadi kawasan city walk. Nantinya trotoar di sepanjang jalan tersebut akan diperlebar, sementara ruas jalan dipersempit dan dibuat satu arah.

Selain untuk pejalan kaki, di sepanjang trotoar juga akan disediakan tempat untuk pedagang kuliner yang menggunakan food truck. Kursi-kursi dan sejumlah ornamen untuk mempercantik kawasan itu turut disediakan untuk tempat warga bersantai atau berfoto.

1125