Jakarta, Gatra.com - Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Ira Mistivani membeberkan gangguan-gangguan yang disebabkan oleh efek kanker prostat.

Sebelum lebih lanjut, ia menjelaskan kanker prostat merupakan kanker yang berkembang dalam kelenjar prostat. Biasanya jenis yang terbanyak adalah Adenokarsinoma Prostat, yakni 95% dari kanker prostat. Serta rata-rata kadar serum Prostate Specific Antigen (PSA) nya lebih dari 4 nanogram per mililiter (4ng/ml).

"Nah, gangguan apa sih yang disebabkan dengan adanya pembesaran, dengan adanya berkembang lebih cepat? Salah satunya bisa disebabkan karena kanker prostat itu sendiri, primernya. Atau adanya penyebaran dari kanker prostat itu tersendiri dan yang ketiga adalah karena pengobatan kanker," ungkap Ira, via Zoom dalam webinar awam yang ke-3 bertajuk "Aktivitas Fisik untuk Mengurangi Risiko Kanker Prostat atau pada Penderita Kanker Prostat" pada Rabu, (22/9).

Ia mengatakan pada orang yang menderita kanker prostat primer, biasanya mereka mengalami fatigue atau kelelahan. Seperti, mudah lelah untuk melakukan gerakan atau aktivitas kehidupannya sehari-sehari, baik makan, minum, mandi atau melakukan pekerjaan rumah.

Ira juga mengatakan mereka juga dapat mengalami gangguan berkemih serta gangguan fungsi seksual. Kemudian, bila kanker prostat itu terjadi penyebaran ke tubuh, maka penyebaran tersebut bisa menyebar ke tempat-tempat tertentu, di mana yang paling sering adalah di daerah tulang, nodus limfatik, paru-paru, liver dan otak.

Adapun, tambah Staff Medis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ini, gangguan-gangguan tersebut dapat disebabkan oleh karena pengobatan kanker. Misalnya pada penyembuhan luka, nyeri pascaoperasi, gangguan pascakemoradiasi serta dapat mengalami inkotinensia urin pada pascaoperasi atau mengompol.