Home Kesehatan Ini Rekomendasi IDAI Untuk Pelaksanaan PTM

Ini Rekomendasi IDAI Untuk Pelaksanaan PTM

Jakarta, Gatra.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendukung Pembelajaran Tatap Muka (PTM) segera dilaksanakan. Namun, perlu ada beberapa syarat yang harus dipatuhi dalam pelaksanaannya.

Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, Aman B. Pulungan, PTM harus digelar dengan aman, sehat, dan selamat. Sekolah harus bisa menjamin para siswanya mendapat perlindungan seketat mungkin.

Bahkan, IDAI sudah mengeluarkan rekomendasi persyaratan bagi penyelenggaraan PTM. Pertama, uji coba PTM harus dilakukan pada anak yang telah menerima vaksinasi. Selain itu, positivity rate di wilayah yang akan menggelar PTM juga harus di bawah 8%.

"Kemudian, seluruh guru, pegawai sekolah, dan keluarganya harus sudah diimunisasi," ujarnya dalam diskusi virtual pada Minggu (26/9).

Ketiga, dalam uji coba PTM ini, siswa maupun guru tidak diperkenankan melepas masker. Bahkan, makan dan minum di sekolah juga tidak diperbolehkan. Oleh karenanya, uji coba PTM bisa dilakukan selama dua hingga tiga jam saja.

Keempat, sekolah harus mengetahui betul moda transportasi yang digunakan para siswa maupun guru. Hal ini berguna untuk memudahkan tracing ketika didapati adanya kasus positif Covid-19.

"Selanjutnya, bagaimana protokol kesehatannya harus ketat, sirkulasi udaranya harus baik," kata Aman.

Keenam, jumlah siswa yang mengikuti uji coba PTM juga harus diperhatikan dengan baik. Sehingga, memudahkan untuk melakukan pencegahan terjadinya kerumunan.

"Tapi kejadiannya ini banyak laporan ke kita, ternyata [PTM] ini dimulai dengan anak yang tidak diimunisasi. Bahkan ada juga daerah yang pada saat itu positivity rate-nya belum di bawah 8% dengan tes PCR," ungkapnya.

Oleh karena itu, Aman mengimbau seluruh pihak untuk ikut mengawal pelaksanaan PTM ini. Lantaran, berdasarkan data yang dihimpun IDAI, pada Juni-Juli 2021 kemarin, masih terdapat kasus anak meninggal akibat Covid-19 dengan jumlah lebih dari 100 anak per minggunya.

"Jadi harus ada jaminan. Saya sendiri bingung siapa yang akan menjamin ini. Kita tidak melihat mitigasinya, bagaimana ketika ada anak yang positif? Tracing-nya bagaimana?" Ungkapnya.



 

319