Home Internasional Terima Tekanan dari ASEAN, Junta Myanmar Bebaskan Ratusan Tapol

Terima Tekanan dari ASEAN, Junta Myanmar Bebaskan Ratusan Tapol

Napypyidaw, Gatra.com – Pemimpin militer Myanmar telah membebaskan ratusan tahanan politik (tapol) dari penjara Insein, termasuk juru bicara partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi dan seorang komedian kondang Zarganar.

Pembebasan dilakukan beberapa menit setelah pidato penguasa militer Min Aung Hlaing pada Senin (18/10). Televisi pemerintah mengumumkan, lebih dari 5.600 orang yang ditangkap atau dicari karena berperan dalam protes anti-kudeta akan dibebaskan lewat amnesti atas dasar kemanusiaan.

Dilansir Reuters, Selasa (19/10), sejumlah aktivis menilai pembebasan itu sebagai taktik militer yang berkuasa untuk membangun kembali reputasi internasionalnya. Sebab, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengambil langkah-langkah dengan mencoret kepala junta dari pertemuan puncaknya.

Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Tom Andrews, menyambut baik pembebasan tersebut. Namun, dia menyebut tindakan penahanan yang dilakukan junta militer tetap saja sebagai sesuatu yang keterlaluan.

“Junta membebaskan tahanan politik di Myanmar bukan karena perubahan hati, tetapi karena tekanan [dari ASEAN],” ungkap Andrews dalam akun Twitternya. Junta telah membebaskan tahanan beberapa kali sejak kudeta Februari.

ASEAN memutuskan untuk mengundang perwakilan non-politik ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) 26–28 Oktober. Tindakan ini dianggap sebagai penghinaan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada para pemimpin militer yang menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

“Mereka datang kepada saya hari ini, dan mengatakan mereka akan membawa saya pulang. Itu saja,” kata Monywa Aung Shin, juru bicara partai NLD kepada media lokal, Democratic Voice of Burma saat perjalanan pulang dari penjara.

Monwa Aung Shin ditangkap pada 1 Februari. Dia telah menghabiskan delapan bulan di penjara. Foto dan video yang diposting di media sosial menunjukkan para tahanan bersatu kembali dengan anggota keluarga yang menangis.

Gambar lain menunjukkan deretan bus meninggalkan pintu belakang penjara. Adapun penumpang tampak bersandar dari jendela dan melambaikan tangan kepada kerumunan yang berkumpul di luar.

Juru bicara departemen penjara Myanmar dan juru bicara junta tidak segera dapat dihubungi untuk permintaan komentar.

170