Home Politik Kenakan Baju Adat Aceh, Ganjar Pimpinan Upacara Hari Sumpah Pemuda

Kenakan Baju Adat Aceh, Ganjar Pimpinan Upacara Hari Sumpah Pemuda

Semarang, Gatra.com - Mengenakan pakaian adat Aceh, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Sumpah Pemuda di halaman Kantor Gubernur di Semarang, Kamis (28/10). Ganjar mengenakan pakaian adat Aceh yakni baju berwarna hitam dengan hiasan emas di badan serta sarung dan kopiah

Upacara diikuti puluhan pemuda pemudi yang mengenakan pakaian adat dari masing-masing daerah, seperti Papua, Makassar, Lampung, Bali, Jawa, Kalimantan, Palembang, Medan dan lainnya. Pakaian adat warna-warni dan beragam corak serta bentuk itu membuat upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda tampak semarak.

Pelaksanaan upacara digelar dengan sederhana dan diikuti peserta yang terbatas serta menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang sangat ketat.

Menurut Ganjar sengaja baju adat Aceh karena bertepatan dengan Kamis pekan keempat yang mewajiban aparatur sipil negara (ASN) di Pemprov Jateng mengenakan baju adat Nusantara.

“Baju adat Aceh yang saya pakai ini bukan design baju adat dulu, tapi dikembangkan. Ini menarik, tidak hanya diuri-uri, tapi terus dikembangkan. Ini motifnya bambu muda, filosofinya katanya tumbuh bersama,” katanya.

Dalam sambutan sebagai inspektur upacara Hari Sumpah Pemuda, Ganjar mengatakan, tantangan anak muda zaman sekarang lebih berat di tengah kondisi turbulensi akibat pandemi Covid-19.

Meski begitu anak muda yang memiliki kreativitas dan inovasi bisa mencari jalan ke luar untuk menghadapi kondisi yang ada saat ini. “Saya ketemu dua anak muda lulusan Manchester Inggris yang berhasil membuat inovasi drone di bidang pertanian. Tentu masih banyak anak muda lain yang berprestasi,” katanya.

Ganjar berharap pemuda-pemudi Indonesia terus kreatif dan solutif. Serta bisa menangkap masa depan dengan segala yang dimiliki. Banyak potensi bisa dikembangkan.

“Paling penting, jaga terus persatuan dan kesatuan bangsa. Tetap menghormati antarsesama,” ujarnya.

Peserta upacara mahasiswa dari Kalimantan, Reformanda mengatakan, merasa senang dan bangga bisa mengenakan baju adatnya dalam upacara Hari Sumpah Pemuda. Menurutnya sudah merasa kangen mengenakan baju adat daerahnya, karena sejak pandemi Covid-19 praktis tidak pernah memakainya.

“Setelah sekian lama tidak tampil di muka umum dengan pakaian adat. Jadi bangga sekali rasanya,” katanya.

Dia berharap pemuda-pemudi Indonesia terus melestarikan adat dan tradisi budaya masing-masing, tidak tidak boleh malu, dengan keagungan tradisi.

“Siapa lagi yang akan melestarikan kalau bukan kita sebagai generasi muda. Kita harus bangga dengan budaya sendiri, khususnya budaya tradisional,” ujarnya.


 

1231