Home Ekonomi MedcoEnergi Raih Laba Bersih Rp805 Miliar Hingga Kuartal III 2021

MedcoEnergi Raih Laba Bersih Rp805 Miliar Hingga Kuartal III 2021

Jakarta, Gatra.com – PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) berhasil membukukan laba bersih sebanyak US$56 juta atau sekitar Rp805 miliar (asumsi kurs Rp14.375) selama periode Januari-September 2021.

Raihan tersebut diperoleh perseroan dari tiga portofolio bisnis, yakni minyak dan gas (migas), ketenagalistrikan, dan pertambangan. Emiten berkode saham MEDC ini juga mencatatkan EBITDA sebesar US$508 juta atau meningkat 25% secara year on year (YoY).

“Saya senang melaporkan satu lagi periode dengan hasil yang lebih baik. Harga komoditas tetap fluktuatif, namun masih pada tingkat yang baik dan permintaan gas domestik terus pulih setelah lockdown ekonomi akibat Covid-19,” ungkap CEO MedcoEnergi, Roberto Lorato, dalam keterangannya, Senin (20/12).

Dia menambahkan, pengajuan akuisisi aset ConocoPhilips di Indonesia akan memperkuat posisi MedcoEnergi di Asia Tenggara dan menghasilkan sinergi dengan operasi perusahaan di Sumatera. Selain itu, dapat mendukung strategi MedcoEnergi ihwal perubahan iklim.

Selama Januari-September 2021, realisasi produksi migas MedcoEnergi tercatat lebih rendah sekitar 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hingga kuartal III 2021, produksi migas MedcoEnergi tercatat sebanyak 93 juta barel setara minyak per hari (mboepd).

Penurunan produksi itu terjadi lantaran perpanjangan waktu henti pada kuartal II 2021. Kemudian, juga akibat rendahnya permintaan gas domestik selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di Indonesia.

“Biaya produksi migas MEDC berada di level US$9,3 per barel setara minyak. Belanja modal untuk segmen migas sebesar US$31 juta, digunakan untuk pengembangan beberapa proyek migas di South Natuna Sea Block B PSC,” imbuhnya.

Pekerjaan pengembangan tersebut akan berlanjut hingga 2022. Hal ini antara lain gas pertama di lapangan Hiu diharapkan pada kuartal II 2022, gas pertama di Proyek Belinda Extension pada kuartal IV 2022, serta minyak pertama di lapangan Forel dan gas di lapangan Bronang diharapkan pada kuartal IV 2021.

Di samping itu, sepanjang kuartal III 2021, MedcoEnergi telah mendapatkan perpanjangan kontrak bagi hasil (PSC) selama 20 tahun untuk Blok Senoro-Toili (Senoro). Ketetapan ini efektif mulai Desember 2021.

“Saya senang melihat peningkatan kinerja MedcoEnergi dan dukungan pemangku kepentingan kami untuk perpanjangan PSC Senoro-Toili. Akuisisi [blok] Corridor kini memperkuat posisi MedcoEnergi,” kata Direktur Utama MedcoEnergi, Hilmi Panigoro.

Sementara itu, segmen bisnis ketenagalistrikan Medco Power menghasilkan penjualan 2.011 gigawatt hour (GWh). Sekitar 32% di antaranya berasal dari sumber energi terbarukan.

Hilmi mengatakan, penjualan listrik tercatat stabil dari tahun ke tahun. Sebab, peningkatan kinerja uap di panas bumi Sarulla diimbangi oleh permintaan listrik yang lebih rendah di Batam, selama pembatasan aktivitas masyarakat.

“Belanja modal listrik digunakan untuk menyelesaikan commissioning IPP Riau 275 megawatt (MW), pembangunan solar PV 26 megawatt-peak (MWp) di Sumbawa, serta pengembangan panas bumi Tahap-1 sebesar 30 megawatt di Ijen,” jelasnya.

237