Home Ekonomi Okupansi 90 Persen, Tarif Hotel di Yogyakarta Melonjak

Okupansi 90 Persen, Tarif Hotel di Yogyakarta Melonjak

Yogyakarta, Gatra.com - Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut kenaikan tarif kamar hotel berbintang menjelang libur Natal dan tahun baru justru membuka peluang hotel kecil dan non-bintang untuk memperoleh tamu. 
 
Ketua DPD PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan menjelang Natal dan tahun baru (Nataru) tingkat hunian mulai 24 Desember sampai 2 Januari nanti mencapai 60,8 persen. 
 
"PHRI DIY menargetkan okupansi hotel selama Nataru mencapai 80 persen. Sebagai catatan untuk memenuhi protokol kesehatan, jumlah kamar yang dioperasionalkan tiap hotel hanya 75 persen dari total kamar," kata Deddy, Rabu (22/12).
 
Deddy menambahkan kenaikan kunjungan wisatawan ke DIY sudah dirasakan sejak November. Jika sebelum November tingkat hunian hanya 30-40 persen, selama November bisa mencapai 80 bahkan bisa 90 persen. "Itu merata semua bintang, non-bintang, dan di semua wilayah," ujarnya.
 
Kenaikan jumlah kunjungan ini menurut Deddy juga diikuti kenaikan harga kamar. Kenaikan harga ini merupakan kesepakatan bersama agar hotel-hotel non-bintang mendapatkan tamu juga.
 
"Kenaikan ini wajar karena selama pandemi, banyak hotel yang menurunkan harga kamar untuk bisa mendapatkan tamu. Jadi harga sekarang bukan naik dari harga normal, tapi harga pandemi," katanya.
 
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi usai pengecekan hotel menjelang Nataru menyatakan tiga hotel yang dicek telah siap menerapkan prokes untuk menyambut tamu.
 
"Protokol kesehatan sudah ada. Peduli Lindungi sebagian besar sudah, bahkan ada semuanya. Kami tegaskan hanya hotel yang sudah memiliki Peduli Lindungi yang boleh buka," katanya.
194