Sukoharjo, Gatra.com- Tak ada hujan dan angin kencang, rumah milik buruh lepas, Suyoto (43) warga Dukuh Singkel, Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, ambruk, Rabu (5/1) dini hari. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Dari pantauan di lokasi, rumah dengan bangunan full bambu tersebut sudah rata dengan tanah. Sejumlah perabotan rumah tangga juga sudah dipinggirkan oleh warga sekitar dan para relawan.

Tampak seorang anak kecil juga tengah mencari sejumlah barang di bekas reruntuhan rumahnya. Rumah berdinding bambu itu dihuni oleh lima anggota keluarga, yakni Suyoto, istrinya dan tiga orang anaknya. 

"Sekitar jam 00.30 WIB terdengar suara kretek-kretek, lalu kita bangun dan keluar rumah. Selang lima menit langsung roboh," ucap Suyoto saat ditemui di bekas reruntuhan rumahnya yang ambruk. 

Suyoto mengaku sebelum kejadian ia sudah menaruh curiga dengan kondisi rumahnya, yakni sudah dalam keadaan miring. Kendati demikian lantaran terhalang biaya renovasi, sehingga ia dan keluarganya tetap memutuskan untuk tinggal di rumah tersebut. "Sementara tidur di rumah saudara, tidak jauh dari sini masih satu desa," ujarnya. 

Rumah dengan luas bangunan 150 meter persegi dan luas tanah 200 meter persegi tersebut diakui Suyoto merupakan warisan milik orang tuanya yang dibangun sejak 90 tahun silam. Sejak pembangunan pertama itu, sama sekali belum tersentuh adanya renovasi. 

Melihat kondisi rumahnya yang sudah tidak bisa ditempati tersebut, Suyoto berharap ada uluran bantuan dari pemerintah. Sebab sebelumnya ia juga sudah mengajukan bantuan program rumah tidak layak huni (RTLH).