Home Kalimantan Rencana Ibukota Baru Memotivasi Kalsel Terdepan Sebagai Pemasok Pangan

Rencana Ibukota Baru Memotivasi Kalsel Terdepan Sebagai Pemasok Pangan

Banjarbaru, Gatra.com - Sebagai salah satu penyangga pangan nasional, Provinsi Kalimantan Selatan berupaya menjadi andalan. Rencana pendirian ibukota baru mendorong provinsi berjuluk 'Bumi Lambung Mangkurat' itu berupaya keras menjaga status surplus beras tahunan.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Provinsi Kalsel Syamsir Rahman kepada Gatra.com di Banjarbaru, Minggu (16/1) mengungkapkan, Dinas TPH Kalsel terus berkomitmen mewujudkan Provinsi Kalsel sebagai sentra pangan dengan bekerja dan berkinerja secara berintegritas, berkualitas, inovatif dan bersinergi.

"Sejalan dengan visi misi Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Kalsel Mapan, mandiri dan terdepan. Lebih sejahtera, berkeadilan, mandiri dan berdaya saing," ujarnya.

Baca jugaIni Strategi Mentan Wujudkan Ibu Kota Baru Mandiri Pangan 

Di tahun 2021, beber Syamsir, Kalsel berhasil memproduksi gabah kering giling sebanyak 1.800.986 ton. Jagung 228.202,7 ton dan kedelai 74,9 ton. Syamsir mengungkapkan, untuk produksi holtikultura utama juga terus mengalami peningkatan diantaranya bawang bawang merah 328,3 ton, cabe besar 9.926 ton, cabe rawit 14.445 ton dan jeruk 118.770 ton. Sedangkan nilai tukar petani tanaman pangan sebesar 96,93 dan nilai tukar petani tanaman holtikultura sebesar 109, 89.

Dia menyebut, untuk pencapaian realisasi keuangan dan realisasi fisik sumber dana APBD Kalsel Tahun 2021 yaitu sebesar 87,06 persen dan realisasi fisik sebesar 96,78 persen. Sedangkan untuk pencapaian realisasi keuangan dan realisasi fisik yang bersumber dana APBN di tahun 2021 yaitu, realisasi keuangan sebesar 96,66 persen dan realisasi fisik sebesar 99,51 persen.

Baca jugaKementan Petakan 12 Kabupaten Penyangga Pangan IKN Baru

Dari realisasi itu, sebut Syamsir, Dinas TPH Kalsel mendapatkan penghargaan atas hasil evaluasi akuntabilitas kinerja SKPD Provinsi Kalsel dengan tingkat akuntabilitas kinerja dengan Predikat A atau memuaskan, dengan nilai 84,18 yang naik dari tahun sebelumnya di 83,40.Dinas TPH Provinsi Kalsel juga banyak mendapatkan penghargaan dari Balai Karantina Kelas 1 Banjarmasin sebagai instansi yang berkonsisten, bersenergi mendukung gerakan tiga kali lipat ekspor atau atau grafik dari Kementerian Pertanian tahun 2021.

Penghargaan juga diterima dari Kementerian Pertanian, Direktur Jendral Holtikultura, sebagai predikat 2 kinerja terbaik pengelolaan anggaran dekonsentrasi tahun 2021.Penghargaan dari Perhimpunan Anggrek Indonesia Provinsi Kalsel sebagai Best Creative Landscape Anggrek Meratus Orchid Show 9 “Bergema” (Bergerak Membersamai Anggrek Banua). Penghargaan dari Kepala Balai Karantina Kelas 1 Banjarmasin Sebagai Narasumber Bimbingan Teknis Akselerasi Ekspor Tanaman Hias. Penghargaan dari PT Fery Agung Corindo Tama sebagai Juara Harapan 1 KTNA Agro Expo 2021 Yogyakarta. Penghargaan dari PT Angler Biochemlab atas kelayakan hasil uji mutu komoditas Tanaman Pangan di Laboratorium Pengujian Hasil Pertanian PT Angler Biochem Laboratorium Surabaya Jawa Timur.

Baca jugaKetahanan Pangan, Indonesia Butuh Klaster Pangan Lokal

Penghargaan dari Menteri Pertanian RI, diberikan kepada Balai Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalsel sebagai Unit Kerja Pelayanan Berprestasi Madya atas upaya meningkatkan pelayanan kepada publik.Penghargaan dari Menteri Pertanian RI diberikan kepada Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura (BPSBTPH) Provinsi Kalsel sebagai Unit kerja pelayanan publik berprestasi utama atas upaya meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat dengan baik.

Syamsir menambahkan kinerja SKPD yang dipimpinnya belum selesai, dan banyak agenda yang harus diperjuangkan dan diselesaikan di waktu mendatang.

“Dengan semangat pantang menyerah, atas ridho Allah SWT dan do’a kita bersama, pada akhirnya Dinas TPH Provinsi Kalsel di era milinial akan bisa meningkatkan produksi tanaman pangan dan holtikultura, serta peningkatan kesejahteraan petani dengan integritas, kualitas, inovasi dan sinergitas menuju lumbung pangan dunia 2045,” tukasnya.

87