Home Hukum Jadi Tempat Mesum, Hotel Diprotes Warga

Jadi Tempat Mesum, Hotel Diprotes Warga

Karanganyar, Gatra.com – Aliansi Umat Islam Karanganyar (AUIK) bersama sejumlah warga memprotes keberadaan Hotel Aster lantaran diduga kerap dipakai kumpul kebo. Mereka meminta pemerintah setempat menutup operasional hotel yang baru setahun dibuka itu.

Aksi protes dilakukan ormas ini dengan mendatangi kantor Kelurahan Popongan, Karanganyar Kota pada Senin (7/2). Pihak kelurahan memediasi warga dengan manajemen hotel. Warga sekitar hotel mengaku resah lingkungannya menjadi tak kondusif. Salah satunya insidennya, seorang istri melabrak suaminya di hotel itu saat sedang berduaan dengan selingkuhannya.

"Belum lama ini ada keributan pasangan suami istri di sana gara-gara memergoki pasangannya selingkuh," ungkap warga RT 01 RW 03 Popongan, Nariyo.

Ia mengatakan, hotel sudah mengelabui di awal operasionalnya. Rumah enam kamar itu rencananya digunakan untuk asrama karyawan. Namun ternyata dioperasionalkan untuk tempat penginapan atau hotel melati. Di awal beroperasi, warga pernah melakukan demo dan meminta pihak manajamen menutup operasional hotel. Hingga warga lelah aksi protesnya tak membuahkan hasil apapun.

"Mau dibuat hotel di sini juga kurang tepat. Di sini permukiman penduduk. Bukan area wisata juga," katanya.

Ketua AUIK, Fadhlun Ali, mengatakan siap mengawal protes dan keresahan warga terkait Hotel Aster. Pihaknya meminta pemerintah menutup hotel tersebut karena dinilai akan merusak moral warga.

"Ini kawasan permukiman mestinya tidak ada hotel. Apalagi hotel melati yang digunakan untuk tempat maksiat," katanya.

Atas aksi protes tersebut, pihak manajemen Hotel Aster akhirnya bersedia menutup operasional hotel. Papan reklame bertuliskan Hotel Aster juga telah diturunkan.

"Sesuai hasil kesepakatan mediasi hari ini hotel ditutup sementara sampai ada koordinasi lagi dengan warga dan pemilik hotel," kata Lurah Popongan, Jalu Setio Bintoro.

1315