Home Regional Ganjar Minta Tak Ada Lagi Kekerasan di Desa Wadas Purworejo

Ganjar Minta Tak Ada Lagi Kekerasan di Desa Wadas Purworejo

Semarang, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo meminta tidak ada lagi kekerasan terhadap warga Desa Wadas Purworejo terkait pembebasan lahan untuk proyek pembangunan Bendungan Bener.

“Sejak awal sudah ada kesepakatan bahwa tidak boleh ada kekerasan di Desa Wadas,” katanya kepada wartawan usai menggelar rapat proyek pembangunan Bendungan Bener di kantor Gubernur, Semarang Senin (14/2).

Rapat dihadiri kepala Kanwil BPN Jateng, kepala BBWS Serayu Opak dan jajaran kepala dinas terkait di lingkungan Pemprov Jateng.

Rapat itu digelar setelah Ganjar mendatangi Desa Wadas dan mendengarkan masukan serta cerita-cerita dari masyarakat kontra, Minggu (13/2).

Lebih lanjut Ganjar menyatakan, bila kemudian terjadi kekerasan seperti pada Selasa (8/2) menyerahkan kepada kepolisian untuk melakukan evaluasi.

"Kami serahkan ke Kapolda, monggo dievaluasi. Karena design awal, kami sepakat tidak ada kekerasan. Bahwa kemudian di lapangan terjadi, sangat mungkin itu. Jadi Kapolda melakukan evaluasi sendiri, sehingga nanti secara institusional kita bisa memberikan dukungan dengan baik,” ujarnya.

Menurut Ganjar, sudah membuktikan saat dirinya ke Desa Wadas sambutan masyarakat baik. Mereka yang kontra bisa saya ajak komunikasi baik-baik.

“Intinya cara pendekatannya harus smooth, tidak boleh ada kekerasan kecuali ada ancaman,” katanya.

Ganjar juga meminta BPN dan BBWS lebih proaktif dalam penyelesaian problem proyek Bendungan Bener seperti pembayaran ganti rugi lahan kepada masyarakat yang sudah setuju, harus segera dilakukan pembayaran

“Masyarakat yang sudah setuju segera dibayarkan dananya sudah ada. Kepada warga yang belum setuju kita hormati dan diajak bicara,” ujarnya.

Ganjar menambahkan, Pemprov Jateng sudah siap melakukan pendampingan pada warga Desa Wadas karena banyak trauma dan anak-anak jadi sasaran bullying.

"Kami siap bantu, semua OPD Pemprov Jateng saya perintahkan turun. Kalau masyarakat setuju, besok langsung kita terjunkan untuk mendampingi perempuan, anak, membantu program pengentasan kemiskinan, memberikan trauma healing dan sebagainya,” katanya.


 

129