Home Regional Banjir Masih Tinggi, Relawan Salurkan Bantuan dan Dirikan Dapur Umum

Banjir Masih Tinggi, Relawan Salurkan Bantuan dan Dirikan Dapur Umum

Banyumas, Gatra.com – Bantuan untuk korban banjir di Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah terus mengalir. Selain dari pemerintah, bantuan datang dari berbagai organisasi, komunitas maupun perorangan.

Relawan gabungan dalam Forum Relawan Lintas Organisasi (Fortasi) mendistribusikan bantuan sembako untuk warga di Desa Klumprit, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, Kamis (17/3). 
Selain itu, Fortasi juga mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan para pengungsi.

Koordinator Fortasi, Sudjatmiko mengatakan bantuan disalurkan menggunakan perahu karet, yang khusus disiapkan Balai PSDA Serayu-Citanduy lantaran wilayah ini masih tergenang banjir. Meski sudah mulai surut, namun kedalaman air masih mencapai 50-80 sentimeter.

“Kecamatan Nusa wungu sampai hari ini masih banyak warganya yang mengungsi. Untuk menangani akibat banjir khususnya evakuasi warga dan penyediaan dapur umum, Fortasi membuka dapur umum dikoordinir Gustono dari relawan MDMC,” katanya.

Sementara, Kepala Desa Klumprit Tohirin mengatakan sebanyak 720 keluarga yang terdiri dari 2.040 jiwa terdampak banjir. Selain itu, 140 hektar tanaman padi siap panen juga terendam sehingga petani terancam gagal panen.

“Banjir di desa klumprit di sebabkan karena Curah hujan tinggi dan banjir kiriman dari daerah yang lebih tinggi. Kami selaku Pemdes Klumprit sangat berterima kasih kepada Fortasi dan relawan-relawan yang telah peduli kepada warga kami dengan memberikan bantuan sembako,” kata Tohirin.

Pembina Fortasi, Eddy Wahono mengatakan bantuan logistik dan dapur umum ini merupakan kerja sama lintas relawan dalam penanganganan banjir. Fortasi juga dibantu pihak lainnya, antara lain Balai PSDA Serayu-Citanduy.

“Berupa karung plastik dan perahu karet sangat bermanfaat dalam penanganan banjir kali ini tidak terkecuali bantuan dukungan dari Pers dan Mitra Kerja,” ucap Eddy.

Menurutnya, Fortasi menunggu kondisi banjir di Klumprit surut dan memastikan keamanan warga. Setelah itu, rencananya tim akan pindah ke desa lain yang belum surut, yakni Nusadadi. Pasalnya, air masih merendah cukup tinggi.

Eddy menjelaskan, sejak Senin hingga Selasa di wilayah kab banyumas dan Cilacap ruas jalan nasional buntu Tambak, Buntu Kroya mengalami kemacetan panjang akibat banjir menggenang jalan raya. Sekurangnya 7 desa di Kecamatan Sumpiuh dan 4 desa di kecamatan Tambak tergenang banjir dengan ketinggian antara 50-100 sentimeter.

“Beberapa wilayah di Jawa tengah bagian selatan tergenang banjir tidak terkecuali daerah retensi (langganan) banjir di kabupaten Banyumas bagian selatan dan kabupaten Cilacap terkena dampak banjir,” katanya.

Dalam penyaluran bantuan dan pendirian dapur umum ini, sejumlah kelompok relawan bergabung. Di antaranya, Banser, MDMC, Relawan Kroya Peduli, Pasukan Amal Sholeh, Relawan PKS, PP, Tagana Cilacap, BPBD Cilacap, Bagana, Bmt Amindo serta Group Off road Bara dan Clomas, serta MTA.

1151