Home Regional Masih Berbahaya, Seratusan Pengungsi Kutabima Belum diperbolehkan Pulang ke Rumah

Masih Berbahaya, Seratusan Pengungsi Kutabima Belum diperbolehkan Pulang ke Rumah

Cilacap, Gatra.com – Seratusan lebih pengungsi longsor di SD Negeri 4 Kutabima, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah belum diperbolehkan kembali ke rumahnya masing-masing lantaran kondisi masih berbahaya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Gatot Arif Widodo mengatakan pihaknya saat ini masih mengerahkan empat alat berat untuk penanganan longsor di Dusun Citulang, Desa Kutabima tersebut.

Alat berat tersebut merupakan alat milik BPBD dan bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“BBWS itu mengerjakan yang di sungai.Pengerjaan yang di sungai itu kan, beberapa tanggul ada yang kritis. Itu yang diperbaiki. Kemudian yang diatas itu ditangani oleh eskavatornya PUPR, dengan sasaran, pertama pembersihan jalan,” jelas Gatot.

Kata dia, saat ini alat berat telah hampir menyelesaikan pekerjaan. Yakni, alat berat untuk menormalisasi sungai, pembukaan akses jalan dan penguatan tebing. Selain itu, area permukiman juga sudah dibersihkan dengan alat berat ini.

Pengerjaan lainnya juga masih dikebut, di antaranya pemasangan bronjong batu di tebing rawan longsor dan pembuatan jembatan darurat.

“Dimulai dari titik ujung yang paling selatan. Kemudian, penguatan lereng yang ada di tujuh titik longsor,” ucap dia.

Gatot Arif menambahkan, meski penanganan longsor sudah hampir selesai, akan tetapi warga masih belum diperbolehkan kembali ke permukiman. Dikhawatirkan masih bisa terjadi longsor susulan, lantaran saat ini curah hujan masih tinggi. Jumlah pengungsi kurang lebih 100 orang.

“Masih bahaya. Belum siap dihuni,” ucap dia.

Dia menjelaskan, selanjutnya exavator dari BBWS Citanduy, mengerjakan di titik kedua Jalan di kompleks makam. Sedangkan 3 unit Exavator yang lain tidak beroperasi.

“Satu unit milik PUPR Merk Simutomo butuh Perawatan/rusak. 2 unit milik PUPR Merk Komatsu tidak ada drivernya. Sampai saat ini petugas UPT BPBD Majenang belum mengetahui alasannya,” jelas Gatot.

Sementaram, proyek pembangunan bronjong kawat sudah mulai terlihat kesibukannya.

Material batu isian sudah berada di lokasi. Open Donasi di posko pengungsi juga masih berjalan.

“Rasa Empati yang tinggi dari beberapa Donatur kerap berkunjung untuk memberikan Bantuan dalam bentuk permakanan atau uang tunai,” ungkapnya.

1188