Home Ekonomi Harga Minyak Goreng Curah DKI Jakarta Rp20 Ribu, Masih di Atas HET

Harga Minyak Goreng Curah DKI Jakarta Rp20 Ribu, Masih di Atas HET

Jakarta, Gatra.com - Harga minyak goreng curah atau kuning di pasar-pasar DKI Jakarta rata-rata berkisar Rp20 ribu per kilogram. Harga ini masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yaitu sebesar Rp15.500 per kg.

Padahal sejak 16 Maret lalu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi sudah meneken Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag ) No 11/2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Curah.

Isinya mengatur tentang kewajiban menjual minyak goreng curah paling mahal Rp14 ribu per liter atau Rp15.500 per kg. Dalam beleid di atas juga diatur, bagi pelaku usaha yang melanggar, akan dikenakan sanksi administratif hingga pencabutan izin usaha.

Berdasarkan pantauan Informasi Pangan Jakarta per 3 Mei 2022, harga minyak goreng curah di beberapa pasar provinsi DKI Jakarta menjual minyak goreng curah di atas HET. Bahkan di pasar Cijantung, Jakarta Timur, harga minyak goreng curah bertahan di Rp21 ribu per kg.

Sejak aturan HET minyak goreng terbit, Lutfi beberapa kali menyampaikan bahwa harga migor curah akan turun. Bahkan mantan Duta Besar Amerika Serikat itu mengumbar, harga migor curah akan mencapai HET sebelum lebaran 2022.

Faktanya, posisi harga migor curah tak beranjak dari Rp20 ribuan per kg alias masih di atas HET. "Kami berusaha stabil,” Lutfi berjanji, pertengahan bulan lalu.

 

Bisnis Migor Cetak Triliunan Rupiah

Data Kementerian Perdagangan mencatat, konsumsi minyak goreng Nasional per tahun mencapai 5,06 miliar kg per tahun. Dengan komposisi paling banyak adalah konsumsi minyak goreng curah untuk rumah tangga sebesar 42% atau sekitar 2,13 miliar kg.

Lalu diikuti dengan minyak goreng curah untuk industri sebesar 32% atau sekitar 1,62 miliar Kg. Kemudian, konsumsi minyak goreng kemasan premium nasiona sebesar 22% atau sekitar 1,11 miliar Kg dan kemasan sederhana 4% atau sekitar 202,4 juta Kg.

Keuntungan yang bisa diciptakan dari selisih harga jual migor curah di pasar dengan HET mencapai triliunan rupiah. Dengan asumsi harga migor rata-rata sebesar Rp20 ribu dan selisihnya dengan HET sebesar Rp4.500/kg.

Jika konsumsi migor curah nasional selama setengah tahun mencapai 1,1 miliar kg saja, maka selisih harga jual migor curah dengan HET mencapai lebih dari Rp4,5 triliun. Itu baru keuntungan dari selisih harga jual migor curah dengan HET.

Nilai triliunan tadi, belum termasuk keuntungan dari naiknya harga migor kemasan premium dan kemasan sederhana. Kebutuhan Nasional dua jenis minyak goreng ini mencapai 1,31 miliar kg per tahun.

179