Home Kesehatan Ini 5 Hal yang Perlu Diperhatikan dari Kebijakan Pelonggaran Masker

Ini 5 Hal yang Perlu Diperhatikan dari Kebijakan Pelonggaran Masker

Jakarta, Gatra.com - Ahli kesehatan yang juga Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama menanggapi kebijakan pelonggaran penggunaan masker di Indonesia. Terdapat lima hal utama yang menurutnya patut diperhatikan dalam kebijakan ini.

Pertama, kasus positif Covid-19 di Indonesia memang sudah melandai dan angka reproduksi juga rendah. Di banyak negara pun, telah melonggarkan pemakaian masker di luar ruangan.

Kedua, kebijakan baru ini tetap perlu diawasi dengan seksama. Peningkatan jumlah tes masih harus dilakukan, sehingga jika terjadi kenaikan kasus, kebijakan ini dapat dievaluasi.

“Ketiga, juga perlu peningkatan pemeriksaan whole genome sequencing yang dapat mendeteksi kalau-kalau ada varian baru, atau sub varian Omicron seperti BA.4 dan BA.5 yang bahkan sudah terdeteksi di Singapura,” kata Tjandra dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Kamis (19/5).

Selanjutnya, terdapat tiga kemungkinan skenario varian Covid-19 yang perlu diperhitungkan jika terjadi di bulan-bulan mendatang. Kemungkinan pertama, base scenario di mana memerlukan vaksinasi dan booster berulang. Kemungkinan kedua, best scenario di mana keadaan jadi jauh lebih ringan dari sekarang. Kemungkinan terburuknya, varian baru lebih mudah menyebar dan lebih parah, bahkan mungkin perlu penyesuaian vaksin.

“Tentu kita harapkan kemungkinan pertama atau kedua yang terjadi, jangan sampai yang ketiga atau terburuk,” harapnya.

Terakhir, ia membandingkan kebijakan pelonggaran penggunaan masker di New York, Amerika Serikat yang telah diberlakukan beberapa waktu lalu. Terdapat tiga hal yang dilihat Tjandra dalam kebijakan di New York ini.

“Pertama, di tempat terbuka di mana tidak usah lagi pakai masker maka tetap saja ada sejumlah orang yang pakai masker. Kedua, di ruangan tertutup yang masih harus pakai masker seperti kereta api dan bus, serta ruang lain yang kebijakan sesuai peraturan bisnis masing-masing maka masih ada juga orang yang tidak pakai masker,” jelasnya.

Selain itu, di banyak tempat di New York, tersedia tenda-tenda untuk orang dapat melakukan PCR secara gratis seperti di Forrest Hill, New York. “Artinya jumlah tes dapat tetap terjaga tinggi, sesuatu hal yang baik kalau kita lakukan di Indonesia,” katanya.

91