Home Politik LSI Denny JA Prediksikan 3 Poros Utama Pilpres 2024

LSI Denny JA Prediksikan 3 Poros Utama Pilpres 2024

Jakarta, Gatra.com - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ardian Sopa memprediksikan ada tiga poros yang akan bertarung di Pilpres 2024.

Poros pertama akan diisi PDIP. Partai berlambang banteng moncong putih itu kemungkinan mengusung Ketua DPR Puan Maharani sebagai calon presiden.

Kedua, poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Partai Golkar, PAN, dan PPP diyakini bakal menjadi wadah bagi Airlangga Hartarto maju di Pilpres 2024.

Ketiga adalah poros Sisa Dunia atau sisa partai di luar dua poros sebelumnya yang sudah memenuhi tiket. Dalam poros sisa dunia ini, Prabowo adalah ketum partai terbesar di luar PDIP dan Golkar dengan elektabilitas tertinggi.

Dalam tiga poros ini Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Prabowo, Puan Maharani, dan Airlangga digadang-gadang akan menjadi lima tokoh utama Capres atau Cawapres 2024.

"Pilpres 2024 akan didominasi oleh lima tokoh ini. Mereka adalah gabungan antara pemegang tiket partai dan tingginya elektabilitas," katanya di Jakarta, Selasa (14/6).

Ia menambahkan, poros PDIP dan KIB sudah bisa mengusung Capres dan Cawapres tanpa harus tambahan partai koalisi. PDIP sudah mengantongi 22,26% suara nasional pada Pileg 2019, sedangkan syarat mencalonkan presiden adalah 20% suara nasional.

Sedangkan KIB sudah memiliki 25,73% suara nasional. Jumlah itu didapat dari Golkar dengan 14,78%, PAN 7,65%, dan PPP 3,3%.

Di Poros Sisa Dunia, tokoh utamanya adalah Prabowo Subianto. Berdasarkan perolehan suara di Pileg 2019, Partai Gerindra memiliki perolehan suara terbanyak dengan 13,57%. Lalu NasDem dengan 10,26%, PKB 10,09%, Demokrat 9,39%, dan PKS 8,70%.

"Jumlah kursi di Poros Sisa Dunia ini adalah 299 kursi setara dengan 52,01 persen," ucapnya.

Ardian memprediksi, poros PDIP ataupun poros KIB masih bisa menambah partai lain untuk koalisi. Sehingga menutup peluang bagi lahirnya pasangan keempat.

Diketahui, survei ini dilakukan pada 24 Mei-7 Juni 2022, menggunakan 1.200 responden di 34 provinsi. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka. Margin of error survei ini adalah lebih kurang 2,9%. Jajak pendapat ini juga menggunakan riset kualitatif berupa analisis media dan indepth interview, untuk memperkuat temuan dan analisis.

110