Home Kesehatan Pria Indonesia Masuk New York Post Gegara Penisnya Patah Habis Kuda-kudaan

Pria Indonesia Masuk New York Post Gegara Penisnya Patah Habis Kuda-kudaan

Jakarta, Gatra.com- Seorang pria Indonesia yang tidak beruntung didiagnosis dengan kondisi penis yang langka, yang disebut eggplant deformation atau “deformitas terong”. Kejantanannya patah saat berhubungan seks dengan istrinya. Luka burungnya dirinci dalam International Journal of Surgery Case Reports. New York Post, 08/07.

“Kami menyajikan laporan kasus patah tulang penis yang parah terkait dengan hubungan seksual,” membaca laporan Juli mengenai kegagalan phallic.

Pasien berusia 50 tahun itu telah melapor ke rumah sakit, mengatakan bahwa penisnya telah bengkak selama empat jam setelah kecelakaan di dalam sarung. Menurut penelitian, pria  itu telah “berhubungan badan dengan istrinya ketika dia merasakan 'retak,'” dimana dia kehilangan ereksinya, dan menderita pendarahan uretra dan ketidakmampuan untuk ejakulasi.

Pemeriksaan selanjutnya mengungkapkan bahwa penisnya telah berubah menjadi ungu dan sangat menyimpang (berbelok) ke kanan seperti tanda tanya, seperti yang terlihat pada foto grafis yang disertakan dalam studi kasus.

Sementara itu, burungnya yang luka juga mengalami hematoma – atau bekuan darah – yang mengalir dari ujung penis ke skrotum, serta uretra yang pecah, yang bisa menghambat aliran urin jika tidak diobati.

Dokter mendiagnosis pria yang malang itu dengan "deformitas terong," di mana penis melengkung karena trauma tumpul saat berhubungan seks. Ini umumnya terjadi setelah anggota tersebut “keluar dari vagina selama hubungan seksual” menurut sebuah studi kasus yang diterbitkan pada tahun 2015 di Medical Journal Armed Forces India. Selain itu, kelainan bentuk terong dapat menyebabkan cacat permanen dan impotensi jika tidak diobati.

Pria mematahkan penis saat kuda-kudaan itu telah membuat sejarah medis. Untuk menegakkan kembali burungnya yang cacat itu, dokter membedah penis dan memperbaiki uretra yang retak dan jaringan penis dengan jahitan, menurut penelitian tersebut. Mereka kemudian mengeringkan hematoma dan kemudian menguji fungsi penisnya dengan “ereksi buatan.”

Untungnya, penis pasien lulus ujian ereksi, dan dia tidak mengalami komplikasi seperti kebocoran cairan atau anggota tubuh yang bengkok. Setelah beristirahat di rumah sakit selama lima hari, pasien dipulangkan dengan kateter uretra yang dipaksa untuk buang air kecil selama 21 hari ke depan.

Empat bulan kemudian, pria itu mengatakan dia senang dengan hasilnya dan bisa berejakulasi dan "berinteraksi secara seksual dengan istrinya tanpa mengalami ketidaknyamanan," menurut penelitian. Meski foto dari pemeriksaan mengungkapkan bahwa kejantanannya masih sedikit belok ke kanan.

1286