Home Ekonomi Food ingredients Asia 2022 Kembali Hadir di Indonesia

Food ingredients Asia 2022 Kembali Hadir di Indonesia

Jakarta, Gatra.com- Dalam rangka mendorong pertumbuhan serta -ikuti tren pasar secara berkelanjutan, Informa Markets siap menyelenggarakan pameran bahan baku makanan dan minuman bertajuk Fi Indonesia 2022 yang ke-25 di Asia.

Dalam ajang ini, lebih dari 300 produsen bahan makanan terkemuka dari seluruh dunia akan menampilkan berbagai inovasi bahan baku makanan dan minuman terbaru.

"Fi Asia menjadi platform yang tepat dan komprehensif untuk berbagai skala bisnis dalam meningkatkan dan memperkuat keberadaan dan kapasitas pelaku industri di kawasan ASEAN," tutur Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Ir. Adhi S. Lukman dalam konferensi persnya, Selasa (30/8).

Pameran ini juga bertujuan untuk merespon permintaan terhadap makanan dan suplemen sehat yang meningkat, terutama dari kalangan konsumen global yang semakin menyadari pentingnya menjaga kesehatan. Food ingredients Asia (Fi Asia) 2022 akan hadir kembali di Indonesia pada 7 – 9 September 2022 di Jakarta International Expo.

"Kami sangat menghargai Food Ingredients Asia (Fi Asia) yang terus mendukung industri makanan dan minuman nasional dengan menyelenggarakan pameran bahan baku makanan dan minuman bertaraf internasional di Indonesia," jelas Adhi.

Fi Asia memiliki nilai lebih bagi para peserta pameran dan pengunjungnya melalui berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi industri, sehingga dapat menciptakan produk yang kompetitif. "Kelak, Indonesia tidak hanya menyerap komoditi asing, akan tetapi mampu memproduksi makanan dan minuman olahan yang inovatif dengan biaya efisien,” ungkap dia.

Group Director ASEAN, Fi Asia (Thailand) Co Ltd, Rungphech Chitanuwat mengatakan, ini merupakan pertama kalinya Fi Asia menyelenggarakan pameran dalam skala penuh secara tatap muka setelah tiga tahun dilakukan secara virtual. "Dalam ajang ini, ada berbagai perusahaan negeri maupun swasta yang akan menghadirkan inovasi bahan baku makanan dan minuman yang canggih guna menciptakan nilai tambah dan meningkatkan pengembangan produk," jelasnya.

Fi Asia 2022 adalah platform bagi para pelaku industri bahan baku makanan dan minuman untuk mendapatkan sumber bahan baku yang dapat diandalkan, berkelanjutan, dan efektif dari segi biaya, sekaligus membangun networking dengan berbagai pemasok bahan makanan dan minuman terkemuka.

Tahun ini Fi Asia akan hadir dengan 8 pavilions yaitu Natural Ingredients Pavilion, New Business Pavilion, Beverage Ingredients Pavilion, Thailand Pavilion, USA Pavilion dan yang terbaru India Pavilion, Malaysia Pavilion dan China Pavilion yang hadir secara hybrid.

Fi Asia juga menerapkan konsep Smart Event untuk pertama kalinya di Asia dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman ekshibitor dan pengunjung selama berjalannya pameran. Dengan demikian, ekshibitor dan pengunjung dapat fokus mendapatkan informasi terbaru mengenai tren perkembangan industri dalam rangka memahami kebutuhan konsumen modern masa kini.

Dewan Penasihat dan Ilmuwan Senior South East Asian Food and Agricultural Science and Technology – SEAFAST Center IPB Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi mengatakan, Indonesia adalah penghasil produk pertanian terbesar di dunia, dengan varian produk dan komoditas penting. Seperti kelapa sawit, beras, rempah-rempah, cengkeh, kayu manis, vanila, dan lainnya.

"Potensi ini memperkaya cita rasa Indonesia dalam berbagai bentuk makanan dan minuman baik lokal maupun internasional," jelas Purwiyatno.

Selain itu, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dimana 84% atau 229 juta jiwa, Indonesia memiliki market halal yang sangat besar. "Oleh karena itu, perkembangan inovasi dan teknologi makanan dan minuman yang mendukung pangsa pasar halal, akan sangat diperlukan," papar dia.

Tahun ini, dalam acara Fi Asia 2022, South East Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center bersama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) akan menyelenggarakan konferensi  internasional, salah satunya adalah Halal Conference bertemakan ‘Updates on Halal Certification Producers in Indonesia’.

"Konferensi ini menjabarkan mengenai tren produk halal dan bagaimana memasuki pangsa pasar halal di Indonesia,” jelas Purwiyatno.

 

743