Home Ekonomi GAPMMI Proyeksikan Pertumbuhan Industri Mamin 2022 Tumbuh 5 Persen

GAPMMI Proyeksikan Pertumbuhan Industri Mamin 2022 Tumbuh 5 Persen

Jakarta, Gatra.com– Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Ir. Adhi S. Lukman, mengatakan, Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan di industri makanan dan minuman, di tahun yang penuh tantangan ini.

"Saya memperkirakan kinerjanya semakin membaik karena konsumsi rumah tangga yang sudah semakin pulih," katanya dalam konferensi persnya, Selasa (30/8).
  
GAPMMI memproyeksikan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) industri makanan dan minuman (mamin) sepanjang 2022 akan mencapai 5% secara tahunan. Meski demikian, kenaikan harga pangan dan energi membuat sejumlah industri makanan dan minuman menaikan harga jual produknya rata-rata sekitar 5% di bulan ini.

"Hal tersebut semakin parah saat terjadi perang Rusia-Ukraina dan pembatasan ekspor oleh beberapa negara. Oleh karena itu, penting bagi para pelaku industri untuk mendapatkan info terbaru mengenai perkembangan industri bahan makanan dan minuman agar dapat berkompetisi dalam industri tersebut," jelas Adhi.

Indonesia merupakan negara di Asia yang memiliki pangsa pasar bahan baku makanan yang prospektif. Pertumbuhan tahunan industri bahan baku makanan diprediksi akan meningkat mencapai 5,30% pada periode 2021-2026.

Pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia bahkan menunjukkan kinerja yang positif di masa pandemi, dimana pertumbuhannya mencapai 2,45% di kuartal 1 2021. Tidak hanya itu, negara ke-4 terpadat di dunia ini juga menunjukkan tren penjualan produk makanan produk makanan kesehatan yang tinggi, yaitu 8% dari total populasi.

Adhi menjelaskan 50% pengeluaran per kapita masyarakat Indonesia saat ini dikeluarkan untuk membeli keperluan makanan. "Dari pengeluaran tersebut, sebanyak 30% disumbangkan oleh makanan olahan. Karena permintaan itu, akan banyak investor yang tertarik," jelasnya.

Ia optimistis investasi tahun ini berpotensi melampaui capaian rata-rata realisasi tahunan sektor tersebut  sebesar Rp65 triliun. Target itu mengacu kepada realisasi investasi di sektor tersebut pada semester I/2022 senilai Rp43 triliun.

1077