Home Ekonomi Kontribusi Ekonomi Maritim Indonesia Akan Dikaji Lewat Ocean Account

Kontribusi Ekonomi Maritim Indonesia Akan Dikaji Lewat Ocean Account

Jakarta, Gatra.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, berharap agar pihaknya dalam waktu dekat dapat mengetahui besaran Produk Domestik Bruto (PDB) Maritim yang dikaji dengan basis konsep baru yang mengadopsi konsep yang tengah berkembang di dunia, 
Ocean Account 

Ocean Account atau neraca laut merupakan sebuah konsep yang terintegrasi dari sekumpulan data yang dikumpulkan secara sistematis dan komparatif, mengenai aset lingkungan laut, aktivitas ekonomi di bidang kemaritiman, serta kondisi sosial.

Baca Juga: Tugas Baru Luhut Dari Jokowi, Pimpin Peralihan Kendaraan Listrik!

Kemenko Marves, seperti diketahui, tengah mengkaji seberapa besar kontribusi ekonomi maritim Indonesia, dengan basis konsep ekonomi baru Indonesia, yang mengadopsi konsep ocean account tadi.

“PDB Maritim kita perlukan sebagai base line yang akan kita monitor perkembangannya setiap tahun. Capaian PDB Maritim (ini) juga akan menjadi feedback pembangunan kemaritiman yang akan kita laksanakan di waktu-waktu mendatang,” jelas Luhut dalam memperingati Hari Maritim Nasional ke-58 yang jatuh pada hari ini, sebagaimana dikutip dalam keterangan resminya, pada Jumat (23/9). 

Berdasarkan kajian ekonomi maritim sementara yang dilakukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Kemenko Marves, estimasi nilai PDB kemaritiman Indonesia pada 2020 mencapai angka Rp1.212 triliun, atau 11,31% dari PDB nasional yang berada pada angka Rp10.722 triliun.

Baca Juga: Peran Perikanan dan Pertanian RI di Rantai Nilai Global di Bawah Vietnam

Nilai itu merosot sekitar Rp19 triliun dari 2019 yang mencapai Rp1.231 triliun. Penurunan itu diduga terjadi sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Meski turun secara nilai, tingkat kontribusi ekonomi maritim tercatat mengalami peningkatan, dari sebesar 11,25% pada tahun 2019 menjadi 11,3% di 2020. 

"Hal itu mengindikasikan bahwa kemaritiman Indonesia cukup kuat dalam menghadapi krisis global layaknya pandemi Covid-19," jelas Luhut. 

512