Jakarta, Gatra.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, sudah menyiapkan 1.800 orang personel untuk membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam melakukan penegakan hukum dalam kasus dugaan korupsi yang menjerat Gubernur Papua, Lukas Enembe.

"Terkait Lukas Enembe, kami telah siapkan di Papua 1.800 personel," kata Sigit dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (30/9).

Baca Juga: Pihak Lukas Enembe Seret Nama Mendagri dan Kepala BIN, DPR: Pakai Bukti, Tidak Seenaknya

Menurutnya, Polri siap mem-back up kalau KPK membutuhkan. Polri juga mendukung penuh pemberantasan korupsi yang tengah dilakukan oleh lembaga antirasuah.

KPK menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan gratifikasi pada (5/8). Lembaga antirasuah sudah dua kali melayangkan surat panggilan pemeriksaan sebagai tersangka terhadap Lukas Enembe.

Baca Juga: Pengacara Bilang Lukas Enembe Bonyok Hadapi 14 Bintang Polisi, Budi Gunawan Disebut Sodorkan 6 Kesepakatan

Sampai saat ini, Lukas Enembe belum memenuhi panggilan pemeriksaan KPK dengan alasan sakit. Pendukung Enembe bahkan sempat menggelar aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua beberapa waktu lalu.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, bahkan menyampaikan peringatan jika Lukas Enembe tidak kunjung memenuhi panggilan pemeriksaan, maka negara bisa saja mengerahkan pasukan TNI untuk membantu KPK melakukan penjemputan paksa. Sebab, KPK berhak menjemput paksa tersangka yang 2 kali mangkir dari panggilan pemeriksaan.