Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum PROJO, Budi Arie Setiadi menyayangkan terjadinya tragedi Kanjuruhan yang telah menelan korban 153 orang meninggal dunia.

Budi Arie juga menyampaikan duka cita yang mendalam terutama untuk para keluarga korban bagi yang meninggal dunia serta yang sedang menjalani perawatan. Ia menyarankan adanya perbaikan secara keseluruhan dan revolusi pada sepak bola nasional.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, LPSK: Harus Ada yang Bertanggungjawab!

"Saya ini pecinta dan maniak sepak bola. Kesedihan saya tidak bisa digambarkan karena kasus ini. Sekarang waktunya untuk berbenah," ucap Ketua Umum PROJO dalam siaran pers, Jakarta, Minggu (2/10).

PROJO pun mendesak agar pemerintah dan pihak-pihak terkait bisa memberikan solusi yang konkret. Misalnya memberikan santuna kepada para korban, memberikan perawatan bagi korban yang luka-luka, serta memberikan sanksi adil bagi pihak yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut.

Baca juga: Ini Kronologi Tragedi Kanjuruhan Berdasarkan Laporan Polisi

"Pembenahan harus segera dilakukan. Presiden Jokowi sudah memberi perintah dengan sangat jelas untuk kasus ini," tegasnya.

Bukan hanya itu, Budi juga menyoroti suporter yang memerlukan sosialisasi serta literasi dari komponen masyarakat. Dia menduga adanya sistem penangan pengamanan yang tidak sesuai dengan standar FIFA, salah satunya penggunaan gas air mata kepada penonton.

"Manajemen pengendalian suporter sangat berlebihan," tutupnya.