Home Ekonomi LPS Tetap Optimis Terhadap Perekonomian Indonesia pada 2023

LPS Tetap Optimis Terhadap Perekonomian Indonesia pada 2023

Jakarta, Gatra.com - Di tengah kekhawatiran akan situasi perlambatan ekonomi global pada tahun 2023 mendatang, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan, tetap optimis terhadap perekonomian Indonesia di tahun depan.

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Sadewa menyebut Indonesia telah menemukan cara yang jitu untuk menghindari dan meringankan tekanan eksternal sehingga terlatih dalam menghadapi krisis.

"Kalau saya lihat dari pengalaman kita selama ini dan dari strategi yang sudah kita terapkan, kita sudah menemukan cara yang jitu untuk menghindari atau meringankan tekanan dari perkembangan dari luar Indonesia. Ini kalau saya lihat kita masih bisa akan tumbuh dengan baik tahun depan," ujarnya dalam webinar Kiprah LPS dalam Stabilisasi dan Penguatan Sektor Keuangan, Kamis (6/10).

Baca Juga: LPS Uraikan Berbagai Tantangan Sektor Keuangan ke Depan

Purbaya menyadari bahwa saat ini banyak pihak yang mengkhawatirkan kondisi ekonomi tahun depan, karena di tatanan global diprediksikan akan mengalami resesi seiring berbagai tantangan pascapandemi COVID-19.

Tantangan tersebut di antaranya berupa kenaikan inflasi dan harga energi, pelemahan beberapa ekonomi utama dunia seperti Amerika Serikat dan Tiongkok serta kenaikan suku bunga.

Kendati, Purbaya meminta pelaku industri perbankan agar tidak perlu takut dan pesimistis terhadap prospek perekonomian nasional ke depan.

Baca Juga: LPS Tegaskan Tak Ada Penarikan Uang Besar-besaran dari ATM

Menurutnya, merujuk historikal siklus bisnis di Indonesia, diperkirakan perekonomian nasional masih dapat terus berekspansi paling tidak hingga tahun 2028 bahkan sampai 2031, sepanjang strategi yang diambil benar-benar tepat.

"Siklus bisnis kita itu 7 tahunan, paling pendek. Kita baru resesi tahun 2020 kemarin dan baru mulai keluar 2021, harusnya kita bisa ekspansi terus paling tidak sampai 2028 nanti paling tidak. Kalau kita pintar sedikit bisa 10 tahun," tuturnya.

84