Home Internasional Tuduh Ukraina, Putin Sebut Ledakan Jembatan Krimea sebagai Aksi Teror

Tuduh Ukraina, Putin Sebut Ledakan Jembatan Krimea sebagai Aksi Teror

Moskow, Gatra.com - Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Minggu menuduh Ukraina telah mengatur terjadinya ledakan kuat yang merusak jembatan, yang menghubungkan Rusia dan Krimea. Putin menggambarkan ledakan itu sebagai "tindakan terorisme."

"Tidak ada keraguan. Ini adalah tindakan terorisme yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil yang sangat penting,” kata Putin dalam sebuah video di saluran Telegram Kremlin, dikutip Reuters, Minggu (9/10).

“Ini dirancang, dilakukan dan diperintahkan oleh layanan khusus Ukraina,” kata Putin.

Baca Juga: Penyelidik Rusia Investigasi Ledakan Jembatan Krimea

Dia bertemu dengan kepala Komite Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin, yang mempresentasikan temuan penyelidikan ledakan Sabtu dan kebakaran di jembatan.

Ledakan di jembatan di atas Selat Kerch, merupakan rute rantai pasokan utama bagi pasukan Moskow di Ukraina selatan, dan itu memberi pesan gembira dari pejabat Ukraina pada hari Sabtu, kendati tidak ada klaim bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Jembatan ini juga merupakan jalur arteri utama pelabuhan Sevastopol, di mana armada Laut Hitam Rusia bermarkas.

Baca Juga: Serangan Rudal Rusia di Kota Ukraina Menewaskan 17 Orang

Kerusakan pada jembatan itu --telah menjadi simbol aneksasi Rusia atas semenanjung Krimea, terjadi di tengah kekalahan di medan perang bagi Rusia.

Layanan kereta api dan lalu lintas jalan sebagian masih bisa dilanjutkan sehari setelah ledakan. Gambar menunjukkan setengah dari bagian jalan jembatan hancur, dengan setengah lainnya masih kokoh.

Rusia merebut Krimea dari Ukraina pada tahun 2014 dan itu adalah jembatan sepanjang 19 km (12 mil) yang menghubungkan wilayah dengan jaringan transportasi lainnya.

Wakil Perdana Menteri Rusia Marat Khusnullin mengatakan para penyelam mulai bekerja pada hari Minggu untuk memeriksa kerusakan Jembatan Krimea dan diharapkan segera selesai.

Baca Juga: Jembatan Lintas Batas Penghubung Rusia-China Resmi Dibuka

Kementerian transportasi Rusia mengatakan kereta barang dan kereta penumpang jarak jauh yang melintasi jembatan, tetap berjalan sesuai jadwal pada hari Minggu. Lalu lintas jalan yang terbatas dilanjutkan pada hari Sabtu, sekitar 10 jam setelah ledakan.

"Situasinya dapat dikendalikan - tidak menyenangkan, tetapi tidak fatal," kata Gubernur Krimea Rusia, Sergei Aksyonov, kepada wartawan. 

"Tentu saja, telah memicu emosi dan ada keinginan untuk membalas dendam," tambahnya.

91