Home Ekonomi Ekonomi Global Melambat, Airlangga: Indonesia Mampu Bertahan di Atas 5%

Ekonomi Global Melambat, Airlangga: Indonesia Mampu Bertahan di Atas 5%

Jakarta, Gatra.com – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan krisis biaya hidup, pengetatan kondisi keuangan, invasi Rusia ke Ukraina dan pandemi covid-19 yang berkepanjangan, amat sangat membebani prospek ekonomi Indonesia ke depan jika tidak berhati-hati.

Airlangga mengatakan bahwa IMF Oktober memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global melambat dari 6,0& menjadi 3,2% pada tahun ini dan 2,7% di tahun 2023. Sedangkan untuk inflasi global diperkirakan menjadi 8,8% di tahun ini dan menjadi 6,5% di tahun depan, dalam hal ini ada kenaikan 0,8% poin dari proyeksi sebelumnya.

Baca Juga: Menko Airlangga: Korupsi Hambat Pertumbuhan Ekonomi

“Dampaknya bisa kita lihat di beberapa sektor ekonomi melambat akibat inflasi dan beberapa negara melakukan kebijakan pengetatan moneter seperti AS dan China. Sedangkan ekonomi Rusia dan Ukraina kontraksi akibat perang,” Airlangga secara online melalui zoom di Webinar 100 tahun Eka Tjipta Widjaja; Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Inflasi Global, Jakarta, Senin (17/10).

“Ekonomi Indonesia mampu meningkat dan bertahan diatas 5% selama 3 triwulan berturut-turut,” tambahnya.

Baca Juga: Airlangga: Sejumlah Wilayah Catatkan Perkembangan Ekonomi Luar Biasa

Airlangga menyebut permintaan global yang meningkatkan, disrupsi rantai pasok, melonjaknya harga pangan dan energi, serta perang Rusia-Ukraina mendorong kebijakan inflasi global dan pengetatan kebijakan moneter diberbagai negara. Hal ini dilihat dari 90% negara meningkatkan suku bunga sejak 2022, sebagai contoh ada negata Argentina, Hungaria sedangkan untuk 8%-nya suku bunga tetap sejak tahun ini yakni ada Jepang, Algeria dan Bulgaria. Sisanya yang 2%, ada negara yang menurunkan suku bunganya seperti Rusia dan Turki.

Baca Juga: Airlangga Klaim Ekonomi Indonesia Tunjukkan Tren Positif, Pengamat Ingatkan Inflasi Berat

Sedangkan untuk Leading Indikator Riil (konsumsi dan investasi), masih berada di level optimis, menurut Airlangga bahwa Indikator Sektor Eksternal relatif terkendali. Tercermin dari surplus Neraca Perdagangan dan Transaksi Berjalan, dan Rasio ULN terhadap PDB berada di level yang aman.
“Indeks keyakinan konsumen per September mencapai 117,2 sedangkan penjualan riil yoynya hingga 5,50 perbulan kemarin” jelas Airlangga.

82