Home Kesehatan Waspada Kasus Ginjal Akut, Pesan Kemenkes: Jangan Minum Obat Sirup Tanpa Konsultasi Dokter!

Waspada Kasus Ginjal Akut, Pesan Kemenkes: Jangan Minum Obat Sirup Tanpa Konsultasi Dokter!

Jakarta, Gatra.com - Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril, menghimbau masyarakat agar tidak mengkonsumsi obat dalam bentuk cair tanpa konsultasi dokter untuk sementara waktu. Hal itu menyusul dari dugaan kandungan etilen glikol dalam obat cair penyebab kasus gagal ginjal akut. Sebagai alternatif, masyarakat bisa mengkonsumsi obat dalam bentuk tablet, kapsul dan injeksi.

"Untuk menyelamatkan anak-anak kita yang lebih berat, diambil kebijakan untuk melakukan pembatasan ini," ujar Syahril dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (19/10).

Selain itu, Syahril juga meminta agar para orang tua perlu mewaspadai beberapa gejala gangguan ginjal pada anak. Adapun gejala tersebut antara adanya penurunan jumlah urin, beberapa mengalami demam dan diare, batuk, mual dan muntah. Apabila ditemukan gejala tersebut, Syahril mengatakan agar orang tua segera membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat.

Baca JugaKasus Gagal Ginjal Akut Anak Meningkat, Kemenkes: Tidak Terkait Covid-19

"Khususnya untuk yang punya anak di bawah 18 tahun, utamanya balita (bawah lima tahun). Kalau terjadi penurunan frekuensi buang air kecil, jumlah air kencingnya turun, segera lakukan pemeriksaan," kata Syahril.

Ia pun mengingatkan agar keluarga pasien juga bisa menyertai informasi terkait obat-obatan yang sebelumnya dikonsumsi oleh pasien maupun riwayat pengobatan yang pernah dilakukan sebelumnya. Kebanyakan kasus gagal ginjal akut yang terjadi menyebabkan tingkat kematian yang cukup tinggi.

Laporan yang diterima Kemenkes, hingga 18 Oktober 2022 tercatat 206 kasus gagal ginjal akut dilaporkan dari 20 provinsi. Adapun tingkat kematian mencapai 99 kasus atau sebesar 48 persen. Bahkan, di rumah sakit rujukan dalam hal ini RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta, tingkat kematian kasus gagal ginjal akut mencapai 65 persen.

Syahril menjelaskan penyebab resiko kematian cukup tinggi akibat gagal ginjal, lantaran gangguan ginjal akut dapat mengganggu metabolisme organ lainnya yang sangat penting.

Baca JugaKasus Gagal Ginjal Misterius pada Anak Bertambah, Kenali Gejala Ini untuk Antisipasi

"Ginjal itu pusat metabolisme, organ yang sangat penting. Boleh terganggu, tapi jangan sampai gagal," kata Syahril.

Sebagai langkah awal mengurangi resiko gagal ginjal pada kasus ini, Syahril mengatakan pihak RSCM telah memberi antidotum atau penawar zat-zat toksik dalam tubuh kepada pasien. Ia menyebut penawar itu didatangkan dari importasi.

"Sebagai langkah awal untuk menurunkan fatalitas gangguan ginjal akut ini, Kemenkes melalui RSCM telah memberi antidotum, penawar ya, yang didatangkan langsung dari luar negeri," jelasnya.

Syahril pun memastikan bahwa obat penawar itu tidak hanya diberikan kepada pasien di RSCM, tetapi diberikan kepada pasien yang masih dirawat di seluruh rumah sakit di Indonesia.

147