Home Hukum Bareskrim Polri Sudah Bergerak Usut Kasus Gagal Ginjal Akut

Bareskrim Polri Sudah Bergerak Usut Kasus Gagal Ginjal Akut

Jakarta, Gatra.com - Polri tengah mengusut kasus gagal ginjal akut yang menewaskan ratusan anak di sejumlah wilayah Indonesia. Pengusutan dilakukan oleh empat direktorat di Bareskrim Polri. 

"Polri telah membentuk tim yang dipimpin oleh Dirtipidter Bareskrim Polri (Brigjen Pipit Rismanto)," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah dalam jumpa pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, (24/10).

Baca juga: Kuasa Hukum Bripka RR Ungkap Pengaruh Kuat Sambo, Bikin Kliennya Tak Bisa Tolak Perintah

Nurul mengatakan tim beranggotakan perwakilan dari tiga direktorat lain. Rinciannya yakni Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Krisno Halomoan Siregar, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan, dan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri yang pejabatnya masih kosong sejak ditinggal Brigjen Andi Rian Djajadi.

"Tim ini secara khusus segera merespons isu terkait permasalahan gagal ginjal akut," ungkap Nurul.

Baca juga: Elok! Usung Anies Jadi Capres 2024, Nasdem Diserbu Anggota Baru

Tim tidak sendiri melakukan penyelidikan. Mereka berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu membenarkan pengusutan tersebut. Dia belum bisa menyampaikan informasi karena tim penyidik masih bekerja di lapangan.

"Anak-anak (penyidik) belum pulang dari pagi, nanti ya kalau sudah balik ke kantor," kata Whisnu saat dikonfirmasi terpisah.

Baca juga: Dijagokan jadi Cawapres Anies Baswedan, Ini Kata Zulkieflimansyah

Tim tadi pagi mengecek hasil laboratorium obat sirop dalam kasus gagal ginjal akut yang dialami ratusan anak di Tanah Air. Pengecekan dilakukan bersama Kemenkes dan BPOM.

Ada 241 anak terkena gagal ginjal akut misterius yang tersebar di 22 provinsi. Sebanyak, 133 di antaranya meninggal dunia sejak Agustus 2022. Ratusan anak meninggal diduga kuat akibat meminum obat sirop tercemar etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). 

123