Home Ekonomi SMF Targetkan Himpun Obligasi Berkelanjutan VI SMF Rp17 Triliun

SMF Targetkan Himpun Obligasi Berkelanjutan VI SMF Rp17 Triliun

Banyuwangi, Gatra.com- Pada Triwulan III, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF telah merealisasikan penerbitan surat utang melalui Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan VI Tahap III Tahun 2022 dengan tingkat bunga tetap, sebesar Rp3 Triliun. Obligasi ini adalah bagian dari Obligasi Berkelanjutan VI SMF dengan nilai target dana yang akan dihimpun sebesar Rp17 Triliun.

Sejak tahun 2009 hingga saat ini SMF telah melakukan penerbitan surat utang sebanyak 51 kali dengan total Rp50,4 triliun yang terdiri dari 38 kali penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah (penawaran umum) sebesar Rp 45,63 Triliun dengan 12 kali Medium Term Notes (Penawaran terbatas) sebesar Rp4,67 Triliun dan satu kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp120 Miliar.

“Penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari upaya Perseroan dalam memenuhi perannya sebagai penyedia likuiditas jangka panjang bagi penyalur KPR. Hal ini merupakan bagian dari komitmen SMF untuk mendukung ketersediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia,” ungkap Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo dalam konferensi persnya, Jumat (4/11).

Direktur Keuangan dan Operasional SMF, Bonai Subiakto (kiri), Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo (tengah) dan Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF Heliantopo (kanan). (GATRA/Dok Birny Birdieni)

Terkait transaksi sekuritisasi, sejak tahun 2009 sampai dengan Triwulan III Tahun 2022, SMF telah berhasil memfasilitasi 14 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp12,79 triliun. Saat instrumen investasi lain tertekan di tengah wabah pandemi, Efek Beragun

Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) yang diterbitkan oleh SMF justru berhasil mempertahankan rating idAAA. Kondisi tersebut mencerminkan struktur EBA-SP yang diterbitkan SMF solid.

Terkait optimalisasi peran dan fungsinya dalam mendorong bangkitnya industri perumahan baik dari sisi supply maupun demand sesuai perluasan mandat yang telah diberikan oleh Pemerintah, SMF juga menjaring sinergi dengan berbagai pihak. Hingga triwulan III 2022, SMF telah menyalurkan produk-produk dalam rangka implementasi perluasan mandat dari Pemerintah, yaitu Kredit Konstruksi sebesar Rp223 miliar, Kredit Mikro Perumahan sebesar Rp91,87 miliar, dan Kredit Multi Guna Perumahan sebesar Rp997 miliar. Baca jugaSMF dan Pemda Jatim Sinergi Bangun Hunian Layak Terjangkau Bagi MBR

Selain itu, SMF juga aktif menjalankan beberapa Program Penugasan Khusus yaitu Program Pembiayaan Homestay dan Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh. Dalam Program Pembiayaan Homestay, merupakan sinergi SMF dengan Kementerian Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam rangka mendukung PEN di sektor pariwisata yang saat ini terpukul sangat dalam karena pandemi. Hingga saat ini, SMF telah merealisasikan Program Pembiayaan Homestay di 16 desa wisata pada berbagai wilayah di Indonesia.

Terkait realisasi Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh, Perseroan bersinergi dengan Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Pada tahun 2022 ini sampai dengan Triwulan III, Perseroan dan Dirjen Cipta Karya telah melakukan kolaborasi merenovasi 76 rumah tidak layak huni dengan serapan anggaran mencapai Rp4,9 miliar di 2 lokasi yaitu di Belu, Nusa Tenggara Timur dan kawasan kumuh Semanggi Surakarta.

"Sinergi antara SMF dan Direktorat Cipta Karya dengan Program KOTAKU dimulai sejak tahun 2019 dalam kegiatan penyaluran dana kepada masyarakat yang tinggal di daerah kumuh untuk membangun atau merenovasi rumah yang dimilikinya agar menjadi rumah layak huni," kata Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF Heliantopo. Baca juga: SMF Terbitkan Obligasi PUB VI Tahap III Tahun 2022 Sebesar Rp3 Triliun

Adapun sejak tahun 2019 hingga saat ini Perseroan telah merealisasikan program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh sebanyak 299 rumah di 15 lokasi dengan serapan anggaran mencapai Rp22 miliar. Terkait strategi dan rencana kerja hingga akhir tahun 2022, Ananta mengungkapkan bahwa Perseroan akan fokus pada pertumbuhan bisnis yang dengan menjalankan berbagai strategi baik untuk program kerja sekuritisasi, pembiayaan, optimalisasi kegiatan perluasan mandat, serta Program Homestay dan Peningkatan Kualitas Rumah Kumuh.

124