Home Nasional Begini Cara Kementerian PUPR Siapkan Mitigasi Bencana Alam di IKN

Begini Cara Kementerian PUPR Siapkan Mitigasi Bencana Alam di IKN

Jakarta, Gatra.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dilakukan dengan berbagai mitigasi bencana alam. Meskipun, lokasi IKN sebelumnya ditetapkan berdasarkan pertimbangan minim ancaman bencana.

"IKN Nusantara bukanlah kawasan yang seluruhnya bebas dari bencana, tetapi risiko bencana tersebut dapat diminimalisir dengan upaya struktural (pembangunan konstruksi fisik) maupun non-struktural sesuai kerentanan wilayah," ujar Basuki dalam keterangannya, dikutip Minggu (20/11).

Adapun upaya mitigasi bencana kawasan IKN diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Ibu Kota Nusantara Tahun 2022-2042. Ia menyebut dalam upaya mitigasi struktural, pihaknya melaksanakan pembangunan infrastruktur kawasan IKN dengan memperhatikan tiga aspek, yakni menjamin kualitas, menjaga kelestarian lingkungan, dan memperhatikan estetika.

Baca juga: Otorita IKN Gandeng Dua Perusahaan Raksasa Asal Korsel

Pembangunan jalan tol di IKN, kata Basuki, mendapat dukungan dari Japan International Corporation Agency (JICA) dalam hal supervisi pekerjaan. "Jalan tol menuju kawasan IKN harus lebih baik dari jalan tol di tempat lain. Jadi enggak main-main untuk kualitas," ucapnya.

Sementara itu, Basuki menuturkan pembangunan IKN tetap mempertahankan ruang hijau lebih dari 75% dari 6.600 hektar luas area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Penebangan pohon juga dilakukan seminimal mungkin.

Hal itu, lanjutnya, dilakukan sebagai mitigasi potensi bencana longsor. Bahkan, ia mengatakan di IKN akan memasang sensor monitoring pergerakan tanah. Pembangunannya juga dilakukan mengikuti topografi dan kontur berondulasi dengan memanfaatkan cekungan untuk embung, serta merancang jalan dengan kemiringan kurang dari 10%.

Adapun mitigasi potensi bencana banjir dan Smart Water Management di IKN, Basuki menjelaskan bahwa pihaknya akan menampung air hujan dalam tanki bawah tanah, yang diolah dan dimanfaatkan untuk penyiraman taman, pengurasan saluran dan pembersihan jalan.

Baca juga: Kemitraan Strategis RI-AS Mencakup Isu Maritim hingga Pembangunan IKN

"Semua kembali ke lingkungan, agar tidak semua dibetonisasi, itu idenya. Oleh karenanya, didesain betul sejak awal untuk melestarikan lingkungan," jelas Basuki.

Ia juga mengatakan bahwa untuk menjamin estetika lingkungan IKN, pemerintah akan menanam pohon dengan kanopi lebar/luas serta menata lansekap dan taman. Hal itu diklaim sebagai upaya mewujudkan IKN sebagai kota dalam hutan (smart forest city).

"Kami menekankan betul kepada penyedia jasa, konsultan manajemen maupun konsultan supervisinya untuk memperhatikan kualitas, melestarikan lingkungan dan meningkatkan estetika. Memang tidak gampang untuk mengubah itu. Jadi jangan dibiarkan operator alat berat berjalan sendiri, semua harus dipandu," terang Basuki.

Basuki menambahkan, untuk mitigasi non struktural, langkah-langkah yang telah dilakukan Kementerian PUPR antara lain perencanaan dan desain pembangunan IKN dengan mengacu pada Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) infrastruktur tahan gempa, pengurangan emisi karbon, dan menjaga iklim mikro kawasan dengan menerapkan prinsip-prinsip bangunan gedung hijau.

"Saya ingin menyampaikan bahwa kita semua turut bertanggung jawab atas kualitas, kondisi lingkungan dan estetika di IKN," tegasnya.

117