Home Hukum Kecewa dengan Sambo, Eks Kabag Gakkum Provos: Jenderal Kok Bohong?

Kecewa dengan Sambo, Eks Kabag Gakkum Provos: Jenderal Kok Bohong?

Jakarta, Gatra.com - Mantan Kabag Gakkum Provost Divpropam Polri Susanto Haris mengaku kecewa dan kesal dengan tindak laku Ferdy Sambo yang melibatkannya beserta puluhan anggota Polri lain dalam skenario "tembak-menembak".

Seperti diketahui, skenario itu Sambo ciptakan untuk menutupi peristiwa penembakan yang telah menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat, 8 Juli silam.

Susanto adalah satu dari puluhan anggota kepolisian yang harus menjalani sidang kode etik dan menerima hukuman karena telah terlibat dalam perkara tersebut. Ia akhirnya mendapatkan sanksi berupa penempatan khusus selama 29 hari dan demosi selama 3 tahun lamanya.

Oleh karena itu, Susanto pun mengaku kecewa pada Ferdy Sambo. Ia bahkan mempertanyakan kebohongan yang Sambo lakukan, meski ia telah menyandang pangkat jendral.

"[Saya] kecewa, kesal, marah. Jenderal kok bohong? Susah jadi jenderal," ujar Susanto, dengan suara bergetar, dalam persidangan terhadap Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, di PN Jakarta Selatan, Selasa (6/12).

Pengabdian Yang Hancur

Susanto bahkan mengatakan, keluarganya merasa paranoid untuk menonton televisi dan membuka media sosial, atas berita-berita yang tersebar, yang berkaitan dengan pembunuhan Brigadir J. Ia bahkan merasa telah dihancurkan, hingga merasa berada di titik terendah dalam perjalanan pengabdiannya sebagai anggota kepolisian.

"Jenderal kok tega menghancurkan kami? Tiga puluh tahun saya mengabdi, hancur di titik nadir terendah pengabdian saya," kata Susanto.

Tidak hanya itu, Susanto juga mempertanyakan nasib sejumlah anggota kepolisian lain yang juga dan memperoleh sanksi akibat keterlibatannya dalam skenario Sambo atas kasus tersebut. Begitu pula dirinya, yang menjabat sebagai Kepala Bagian Penegakkan Hukum Provost Divisi Profesi dan Pengamanan (Kabag Gakkum Divpropam) Polri.

"Belum yang lain-lain, Yang Mulia, anggota-anggota hebat Polda Metro Jakarta Selatan," ucap Susanto lagi. "Bayangkan, kami Kabag Gakkum yang biasa memeriksa polisi yang nakal, kami diperiksa! Bayangkan bagaimana keluarga kami!"

197