Makassar, Gatra.com - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulawesi Selatan dan Kodam XIV/Hasanuddin menyiapkan strategi pengendalian inflasi, untuk membendung lonjakan harga pangan dengan pemanfaatan lahan kosong jadi lahan pertanian.
Tekanan pada inflasi pangan diperkirakan masih tinggi, terutama pada akhir tahun, menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2022 dan tahun baru 2023.
Kepala Perwakilan BI Sulsel, Causa Iman Karana menuturkan pengendalian inflasi pangan menjadi penting untuk menjaga stabilitas harga dan meningkatkan ketahanan pangan.
"Dengan begitu mampu mendukung daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional," ujar Causa, Kamis (22/12).
Baca Juga: Ancaman Krisis Pangan Global, Warga Diminta Manfaatkan Lahan Pekarangan
Sinergi antara BI Sulsel dan Kodam XIV/Hasanuddin terwujud dalam Peresmian Program Sinergi Ketahanan Pangan di Dusun Panggentungan, Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Causa menyatakan langkah pengendalian inflasi pangan dapat dilakukan dari sisi suplai. Dengan mendorong produksi komoditas pangan strategis dan mendukung ketahanan pangan nasional secara integratif dan masif sehingga bisa mendukung terjaganya stabilitas pangan.
Adapun bantuan yang diberikan melalui program tersebut berupa bibit dan benih tanaman pangan atau hortikultura dan perikanan, di antaranya, cabai, jagung, tomat, terong serta benih ikan lele dan ikan nila.
Bantuan tersebut, kata dia, menyasar tiga titik lokasi, antara lain, lahan Somba Opu Kodim 1409/Gowa, lahan Markas Hubdam XIV/Hasanuddin, serta lahan markas Yonif Raider 700 Kodam XIV/Hasanuddin.
Baca Juga: Upaya Satgas Pangan Polri Hadapi Tekanan Inflasi Akhir Tahun
Sementara, Kepala Staf Kodam XIV/Hasanuddin, Brigadir Jend. TNI Danny Budiyanto mengatakan pemanfaatan lahan kosong menjadi lahan pertanian pada implementasi program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan.
"Kita berharap dapat turut meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat di sekitar lahan," tuturnya.
Dia berharap melalui penguatan sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan mampu memberi dampak lebih besar terhadap kesejahteraan masyarakat, meningkatkan ketahanan pangan, serta membantu mengurangi inflasi komoditas pangan strategis di Sulsel.
