Home Hukum Chuck Akui Tak Berani Lapor Sambo Soal Penyerahan DVR CCTV Ke Polres Jaksel

Chuck Akui Tak Berani Lapor Sambo Soal Penyerahan DVR CCTV Ke Polres Jaksel

Jakarta, Gatra.com - Terdakwa kasus perintangan penyidikan (obstruction of justice) pembunuhan Brigadir J, Chuck Putranto mengungkapkan alasannya tak melapor pada Ferdy Sambo soal penyerahan DVR CCTV Kompleks Polri Duren Tiga ke Polres Jakarta Selatan, pada Minggu, 10 Juli silam. Ia mengaku tak berani menyampaikan hal tersebut kepada atasannya itu.

Mulanya, Chuck menceritakan bahwa penyerahan itu ia lakukan bersama dengan Arif Rachman Arifin, pada Minggu (10/7) malam. Sebelumnya, Arif memberi tahu Chuck bahwa ia mendapat perintah dari Ferdy Sambo untuk pergi ke Polres Jakarta Selatan, guna berkoordinasi dengan pihak Polres mengenai berita acara pemeriksaan (BAP) Putri Candrawathi.

"Pak Arif Rachman ada perintah (dari Ferdy Sambo). Beliau menyampaikan, 'Chuck, saya mau ke Polres Jaksel'. (Saya tanya), 'Mau ngapain, Bang?'. (Arif jawab), 'Saya diperintahkan Pak Ferdy Sambo untuk memberi tahu kepada penyidik Polres Jaksel untuk berita acara pemeriksaannya Ibu Putri, untuk dibuat satu folder, karena di dalam berita acara itu tuh ada [bahasan] pelecehan dari Ibu Putri, takut jangan sampai tersebar'," ujar Chuck, saat bersaksi dalam persidangan Irfan Widyanto, Jumat (23/12).

Untuk diketahui, Arif Rachman adalah anggota Polri yang melakukan interogasi terhadap Putri Candrawathi terkait peristiwa "tembak-menembak" ala skenario Sambo, pascapenembakan itu terjadi di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jumat (8/7). 

Namun, saat itu, Putri tak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan Arif dengan baik karena terus menangis, sehingga Sambo-lah yang lebih banyak bercerita. Arif pun kemudian hanya mencatat kronologi peristiwa berdasarkan keterangan Sambo kala itu.

Mendengar perintah yang Sambo berikan pada Arif Rachman, Chuck lalu mengajak Arif untuk berangkat bersama dari rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling III, karena ia juga hendak menyerahkan DVR CCTV kompleks kepada pihak Polres Jakarta Selatan.

Chuck pun mengaku bahwa penyerahan DVR CCTV itu ia laksanakan tanpa adanya instruksi dari pihak-pihak tertentu. Ia bersikeras bahwa langkah tersebut ia ambil atas inisiatifnya sendiri. "Atas inisiatif saya, Yang Mulia, untuk dikembalikan," tuturnya.

Chuck bercerita, ketika ia tiba di Polres Jakarta Selatan, ia bertemu dengan anggota tim penyidik, yakni Rifaizal Samual dan Arsyad Daiva. Chuck mengatakan, setelah Arif Rachman menyampaikan tujuan kedatangannya, Rifaizal Samual pun bertanya pada Arif Rachman mengenai keberadaan CCTV. "Terus saya sampaikan bahwa CCTV ada dengan saya," kata Chuck.

DVR CCTV yang masih berada di dalam mobil Chuck itu kemudian diambil oleh penyidik Arsyad Daiva.

Namun demikian, Chuck mengaku pihak Polres Jakarta Selatan tak membuatkan berita acara penyerahan usai DVR CCTV itu diberikan. Ia mengaku tak mengetahui alasan dari tidak diserahkannya berita acara penyerahan itu kepadanya. 

Chuck juga mengaku tak melaporkan penyerahan DVR CCTV itu kepada Sambo. "Saya tidak berani melaporkan ke Pak Ferdy Sambo," aku Chuck.

Menurut Chuck, ketakutan itu muncul karena Ferdy Sambo sempat berbicara dengan nada tinggi padanya, pada hari tewasnya Brigadir J, Jumat (8/7) silam. Saat itu, Chuck menyampaikan pada Sambo bahwa kamera CCTV yang mengarah ke ruang tamu dapat digunakan sebagai barang bukti terkait peristiwa yang terjadi di dalam rumah.

"Kemudian, beliau saat itu dengan nada tinggi menyampaikan, 'Itu rusak itu'. (Saya jawab), 'Oh, siap, Jenderal'. Jadi setelah itu saya tidak berani kalau berbicara terkait CCTV," ungkap Chuck Putranto.

122